Teknologi Pelacak Mata Eye Tracking Masa Depan Dunia Digital dan Medis

Teknologi Pelacak Mata Eye Tracking Masa Depan Dunia Digital dan Medis.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Teknologi pelacak mata (eye tracking) adalah salah satu inovasi yang tengah berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam membentuk masa depan berbagai sektor, mulai dari dunia digital, pemasaran, edukasi, hingga dunia medis. Teknologi ini bekerja dengan cara merekam gerakan dan posisi mata seseorang, lalu menganalisis arah tatapan, durasi pandangan, serta fokus perhatian terhadap objek tertentu. Dengan menggunakan kamera inframerah dan sensor yang presisi, pelacak mata memungkinkan kita memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan visual, baik di layar maupun di lingkungan fisik. Apa yang dulu hanya dianggap sebagai wacana futuristik, kini mulai menjadi realitas yang menghadirkan berbagai transformasi signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia digital dan periklanan, eye tracking menjadi alat revolusioner untuk memahami perilaku konsumen secara mendalam. Alih-alih hanya mengandalkan klik dan durasi kunjungan halaman, teknologi ini memungkinkan perusahaan mengetahui bagian mana dari iklan atau situs web yang paling menarik perhatian pengguna. Data tersebut kemudian digunakan untuk menyempurnakan desain, konten, serta posisi elemen visual agar lebih efektif menarik minat audiens. Misalnya, perusahaan e-commerce dapat menempatkan tombol "beli sekarang" di titik yang paling sering dilirik pengguna. Bahkan dalam pengembangan video game dan aplikasi berbasis realitas virtual (VR), pelacak mata kini digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan personal.

BACA JUGA:Lebaran di Era Digital Bagaimana Teknologi Mengubah Cara Kita Bersilaturahmi

BACA JUGA:Manfaatkan Teknologi, Pemdes Pondok Panjang Bukak Pengaduan Online

Di dunia medis, teknologi pelacak mata membuka pintu baru dalam deteksi dan pemantauan kondisi kesehatan. Salah satu kontribusi paling penting adalah dalam diagnosis dini gangguan neurologis, seperti autisme, Alzheimer, Parkinson, hingga gangguan spektrum ADHD. Dengan menganalisis pola tatapan dan respons visual pasien, dokter dapat mengenali gejala awal yang mungkin tidak terdeteksi dengan metode konvensional. Dalam bidang oftalmologi, eye tracking juga digunakan untuk membantu evaluasi fungsi mata dan penglihatan secara lebih akurat. Selain itu, dalam rehabilitasi medis, teknologi ini mendukung proses terapi bagi pasien stroke atau cedera otak dengan membantu pelatihan koordinasi mata dan otak.

Tak hanya itu, eye tracking juga semakin digunakan dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Dengan memahami bagaimana siswa membaca teks atau menonton video pembelajaran, para pendidik dapat merancang materi yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka. Penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gangguan membaca seperti disleksia memiliki pola tatapan yang berbeda, sehingga teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi dan menyesuaikan metode pembelajaran secara lebih personal. Dalam pelatihan simulasi, seperti pelatihan pilot atau ahli bedah, pelacak mata membantu instruktur melihat bagaimana peserta memperhatikan informasi penting atau bereaksi terhadap situasi tertentu, sehingga evaluasi menjadi lebih objektif dan tepat sasaran.

BACA JUGA:Teknologi Anti-Usia Apakah Kita Menuju Era Manusia yang Tidak Menua

Keunggulan eye tracking juga terasa dalam dunia otomotif. Produsen kendaraan kini mengintegrasikan teknologi ini ke dalam sistem keselamatan mobil untuk mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau distraksi pada pengemudi. Jika pengemudi mulai kehilangan fokus atau terlalu lama tidak melihat ke arah jalan, sistem akan memberikan peringatan atau bahkan mengambil alih kontrol untuk menghindari kecelakaan. Ini merupakan langkah signifikan menuju mobil otonom yang lebih cerdas dan aman.

Namun, seperti teknologi canggih lainnya, penggunaan eye tracking juga memunculkan sejumlah tantangan etika dan privasi. Karena melibatkan data biometrik yang sangat personal, seperti arah pandangan dan pola atensi, penting bagi perusahaan dan institusi yang menggunakannya untuk memastikan bahwa data tersebut dilindungi dengan baik dan tidak digunakan untuk tujuan manipulatif. Penggunaan yang etis dan transparan menjadi kunci agar teknologi ini benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi manusia.

BACA JUGA:Teknologi Anti-Usia Apakah Kita Menuju Era Manusia yang Tidak Menua

Secara keseluruhan, teknologi pelacak mata bukan sekadar alat pemantau visual biasa, melainkan cerminan dari bagaimana manusia berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Ketika digunakan dengan tepat dan bijak, teknologi ini dapat mengubah cara kita belajar, bekerja, berbelanja, bahkan menjaga kesehatan. Masa depan dunia digital dan medis akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan kita memanfaatkan potensi eye tracking—sebuah teknologi yang memandang jauh lebih dalam dari sekadar permukaan.

BACA JUGA:Kehidupan di Dunia Cermin Bagaimana Teknologi AR Mengubah Realitas Kita

BACA JUGA:Kehidupan di Dunia Cermin Bagaimana Teknologi AR Mengubah Realitas Kita

Referensi:

• Duchowski, A. T. (2017). Eye Tracking Methodology: Theory and Practice. Springer.

• Holmqvist, K., Nyström, M., Andersson, R., Dewhurst, R., Jarodzka, H., & van de Weijer, J. (2011). Eye Tracking: A Comprehensive Guide to Methods and Measures. Oxford University Press.

• Jacob, R. J. K., & Karn, K. S. (2003). Eye tracking in human-computer interaction and usability research. In The Mind's Eye. Elsevier.

• Seli, P., Smilek, D., & Schacter, D. L. (2021). Eye tracking and attention research: Perspectives from cognitive psychology. Annual Review of Psychology.

• Tinga, A. M., de Winter, J. C. F., & Mulder, M. (2020). Eye tracking support for driver distraction detection: A review. Transportation Research Part F: Traffic Psychology and Behaviour.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan