Warga Bandar Jaya Demo Kades, Ini Tuntutan dan Alasannya

Warga Bandar Jaya Demo Kades, Ini Tuntutan dan Alasannya--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Masyarakat Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya Mukomuko, mengatasnamakan warga desa dan karang taruna desa setempat Senin pagi,(14/4) turun demo geruduk Kantor Desa Bandar Jaya. Puluhan masa tersebut menuntut dan mendesak Kepala Desa (Kades) segera mengundurkan diri. Jika tidak mereka mengancam menempuh jalur sesuai aturan perundang-undangan yang ada untuk memecat Kadesnya. Warga mendesak Kadesnya mundur dari jabatannya dengan menggaungkan kata mosi tidak percaya. Warga dinilai Kades tidak bisa menjaga nama baik dan marwah Desa Bandar Jaya. Salah satu tudingan warga yaitu Kades Bandar Jaya diduga telah melakukan perbuatan asusila, selain itu Kades Bandar Jaya juga diduga menganggu istri sah salah satu warga desa setempat.
BACA JUGA:Program Ketahanan Pangan Sumber Makmur Bakal Dimusyawarah Ulang
BACA JUGA:Halalbihalal, Bupati Mukomuko Jelaskan Penyebab Harga TBS Turun
Koordinator Lapangan (Korlap) demo, Rispendrik, yang juga salah satu tokoh masyarakat setempat, menyebut perbuatan Kades ini sudah membuat resah masyarakat dan membuat heboh dimedia sosial. Yang menanggung akibatnya adalah pemuda dan masyarakat Bandar Jaya. Bahkan warga desa tetangga menyebut bahwa warga Desa Bandar Jaya ini perempuan semua dan tidak ada laki-laki. Walaupun pernyataan itu canda gurau, tapi cukup mengena di hati. Dari kata itulah timbul pergerakan dari pemuda dan masyarakat Bandar Jaya, mengatakan mosi tidak percaya lagi dengan Kades. Dengan menuntut Kades Bandar Jaya harus mundur dari jabatannya. "Saya dipercaya sebagai penyampai, kami memberikan 2 opsi. Satu opsi mundur secara baik-baik atau secara terhormat. Yang kedua kalau tidak, maka kami akan berhentikan secara paksa, mungkin kami melalui aturan hukum," kata Rispendrik disela mengomandoi aksi demo.
BACA JUGA:Motor Hilang di Parkiran Pasar, Kades Desak Pihak Pengelola Bertanggungjawab
Dijelaskannya, terkait dengan dugaan perbuatan asusila. Informasi yang dia peroleh, Kades Bandar Jaya juga diduga telah menganggu istri orang. Menganggu dimaksud malam-malam menelpon istri orang apa tujuannya, kebetulan suaminya tidak ada di rumah. Selain menelpon kalau tidak salah ada juga bukti chatting. Kejadian ini sudah lama kalau tidak salah sudah satu tahun lebih. Kemudian yang megang bokong seorang wanita ini sudah jelas. Inilah awal timbulnya keresahan masyarakat yang sudah heboh di media sosial.
"Dugaan perbuatan asusila ini ada dua. Pertama memegang bokong wanita yang sudah bikin heboh di media sosial. Kejadian itu kalau tidak salah dibulan Desember 2024. Selain itu juga diduga menganggu istri salah satu warga kita di Desa Bandar Jaya ini. Masih banyak yang lain, tetapi ini adalah aksi damai. Kalau semua tuntutan warga sudah terpenuhi selesai sudah," jelasnya.
Kemudian untuk poin yang selanjutnya, informasi yang dia peroleh Desa Bandar Jaya ini diwajibkan mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 128 Juta. Hal ini juga menjadi pertanyaan mereka sebagai masyarakat. Warga meminta Kades menjelaskan apa penyebab terjadinya pengembalian kerugian negara ini. Kenapa sampai bisa adanya pengembalian uang. Kalau tidak salah pengembalian uang ini terjadi pada penggunaan DD Tahun Anggaran (TA) 2023. Selain itu karang taruna juga menuntut janji politik Kades yang pernah diutarakan pada saat Pilkades waktu lalu. Yaitu memberikan fee cangkang kepada karang taruna 20 persen.
BACA JUGA:Pemuda Air Bikuk Siap Membangun BUMDes Dari Nol
BACA JUGA:Pemdes Sumber Makmur Mulai Star Merealisasi Kegiatan Fisik
"Kami juga pertanyakan uang yang dikembalikan ini dari mana? Kalau uang pribadi monggo silahkan. Tetapi kalau masih menggunakan Dana Desa (DD), kami masyarakat dirugikan, otomatis kami tidak terima. Ujung poin yang terakhir menuntut mundur. Dengan dua opsi. Pertama mundur secara baik-baik. Kalau tidak kami akan mencari keadilan melalui prosedur yang ada. Dan minta Kades ini dipecat. Semua tuntutan dari warga sudah kita sampaikan kepada BPD," tegasnya.
Sementara Ketua BPD Bandar Jaya, Made Swarsuwe, mengatakan mereka sebagai BPD sudah menerima semua aspirasi masyarakat Desa Bandar Jaya melalui lembaga karang taruna, tentu mereka dari BPD memastikan menanggapi semua aspirasi yang disampaikan tersebut. Namun, untuk memproses tuntutan atau aspirasi warga ini, tentu ada tahapan dan proses yang harus mereka lalui. Tahapan pertama dalam dua hari ini mereka akan melaksanakan rapat bersama tokoh dan sesepuh masyarakat Desa Bandar Jaya dulu.
"Kades ini dipilih oleh masyarakat. Maka kami dari BPD akan rapat dulu dengan mengundang masyarakat. Apa maunya masyarakat. Yang jelas aspirasi warga melalui karang taruna ini akan kita tindaklanjuti sesuai dengan harapan masyarakat. Jika masyarakat maunya kades diberhentikan kami akan membuat rekomendasi pemberhentian Kades ke kecamatan dan ke kabupaten. Kami BPD akan menjadi perpanjangan tangan masyarakat," tambahnya.
Sekdes Bandar Jaya, Jayadi, membenarkan adanya aksi demo ini. Ia mengatakan, warga menyampaikan aspirasinya kepada BPD selaku wakil masyarakat. Atas aspirasi tersebut, BPD akan mengadakan Musyawarah Desa (Musdes) membahas lebih lanjut tuntutan masyarakat ini.
Sekdes juga menyampaikan, pada kesempatan tersebut, Kades sudah melakukan klarifikasi atas tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya. Intinya Kades membantah dan menegaskan isu tersebut tidak benar adanya.
‘’Kades sudah memberikan klarifikasi dan mengatakan tudingan itu tidak benar. Rencanya BPD akan mengadakan Musdes pada hari Rabu,’’ ungkap Jayadi.
Berdasarkan data yang terhimpun media ini, semua peserta demo bergerak mengepung kantor Desa Bandar Jaya.
sekitar pukul 08.45 WIB, peserta demo membawa kertas karton yang sudah dituliskan 'Ubur-ubur Ikan Lele Ngeroom Gratis Lee' kemudian ada juga yang bertuliskan 'Kami Menuntut Hak Masyarakat Bandar Jaya yang Diambil Anjing!' dan ada juga yang bertuliskan 'Aku Kira Aku yang Sange Ternyata Kades yang Sangean' dan masih banyak yang lainnya. Peserta demo menggaungkan Musi tidak percaya dengan Kades atas perbuatannya. Dan peserta demo kompak berteriak turunkan Kades, turunkan Kades. Perjalanan aksi demo itu dikawal oleh Kapolsek Teramang Jaya dan jajaran anggotanya serta Babinsa.
Setelah selesai menyampaikan orasi di depan kantor desa, perwakilan dari peserta demo diperbolehkan masuk ke kantor desa untuk dimediasi terkait dengan tuntutan warga tersebut. Dalam kesempatan itu hadir langsung Camat Teramang Jaya, Kapolsek Teramang Jaya Babinsa, Kades Bandar Jaya, Ketua BPD Bandar Jaya. Suasana dialog tersebut tersebut cukup tengang, dan masa sempat mau ngamuk dengan melempar gelas air minum kemasan ke ruangan. Pemicunya, Karana Kades berkilah dan mencari pembenaran apa yang dituding oleh warga. Sehingga mediasi tersebut tidak menemukan titik temu, warga tetap menuntut Kades diberhentikan.