Alergi Seafood Ancaman Tersembunyi di Balik Kelezatan Hidangan Laut

Alergi Seafood Ancaman Tersembunyi di Balik Kelezatan Hidangan Laut--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Seafood, dengan cita rasa yang lezat dan kandungan nutrisi yang kaya, menjadi hidangan favorit banyak orang.  Namun, di balik kelezatannya,  tersembunyi ancaman bagi sebagian individu: alergi seafood.  Reaksi alergi seafood dapat bervariasi,  mulai dari ringan hingga mengancam jiwa.  Memahami penyebab dan cara mengatasi alergi seafood sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan.  Artikel ini akan membahas secara detail mengapa seseorang bisa alergi seafood dan bagaimana mengatasinya.

Penyebab Alergi Seafood:

BACA JUGA:Badak Sumbu Jawa, Kisah Sedih Sang Raksasa yang Hampir Punah

BACA JUGA:Pagar Alam Surga Tersembunyi di Sumatera Selatan yang Menawan Hati

Alergi seafood terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi protein tertentu dalam seafood sebagai ancaman.  Protein ini,  yang terdapat pada berbagai jenis seafood seperti udang,  kepiting,  kerang,  ikan,  dan cumi-cumi,  memicu reaksi alergi.  Sistem kekebalan tubuh kemudian menghasilkan antibodi IgE yang bereaksi dengan protein tersebut,  melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi.

Beberapa protein yang paling sering menyebabkan alergi seafood antara lain:

* Tropomyosin:  Protein ini ditemukan dalam otot berbagai jenis seafood dan merupakan penyebab utama alergi seafood.

* Parvalbumin:  Protein ini ditemukan dalam otot ikan dan juga dapat memicu reaksi alergi.

* Arginin kinase:  Protein ini ditemukan dalam berbagai jenis seafood dan dapat menyebabkan reaksi alergi.

BACA JUGA:Detektif Tubuhmu, Mengenali Alergi Makanan dan Mengapa Hal Itu Terjadi

BACA JUGA:Si Kecil Alergi Susu? Tenang, Ada Solusi! Panduan Lengkap Mengatasi Alergi Susu pada Anak

Gejala Alergi Seafood:

Gejala alergi seafood dapat bervariasi,  mulai dari ringan hingga berat,  bahkan mengancam jiwa.  Gejala ringan meliputi:

* Gatal-gatal pada kulit:  Muncul ruam merah,  bentol,  atau gatal-gatal di kulit.

* Hidung tersumbat atau berair:  Gejala seperti pilek,  bersin,  dan hidung gatal.

* Mata gatal dan berair:  Mata merah,  bengkak,  dan gatal.

* Mual dan muntah:  Gangguan pencernaan seperti mual,  muntah,  dan diare.

BACA JUGA:Mengenal Alergi Dingin, Bahaya dan Cara Menanganinya

Gejala berat,  yang dikenal sebagai reaksi anafilaksis,  merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.  Gejala anafilaksis meliputi:

* Sesak napas:  Kesulitan bernapas atau perasaan tercekik.

* Bengkak pada wajah,  bibir,  lidah,  atau tenggorokan:  Bengkak yang dapat menyumbat saluran napas.

* Tekanan darah rendah:  Pusing,  pingsan,  atau syok.

* Rasa pusing dan lemah:  Kelemahan otot dan pusing yang hebat.

Cara Mengatasi Alergi Seafood:

Penanganan alergi seafood berfokus pada pencegahan dan pengelolaan reaksi alergi.  Berikut beberapa cara mengatasinya:

* Identifikasi dan Hindari:  Langkah paling penting adalah mengidentifikasi jenis seafood yang menyebabkan alergi dan menghindari konsumsi seafood tersebut sepenuhnya.  Baca label makanan dengan teliti dan tanyakan kepada pelayan restoran mengenai bahan makanan yang digunakan.

* Epinephrine (Adrenalin):  Individu dengan riwayat reaksi alergi berat harus selalu membawa epinephrine auto-injector (seperti EpiPen) dan mengetahui cara penggunaannya.  Epinephrine dapat menyelamatkan jiwa dalam situasi darurat anafilaksis.

* Antihistamin:  Antihistamin dapat membantu meredakan gejala ringan alergi seafood,  seperti gatal-gatal dan ruam.  Namun,  antihistamin tidak efektif untuk mengatasi reaksi anafilaksis.

* Pengobatan Lain:  Dokter mungkin meresepkan pengobatan lain,  seperti kortikosteroid,  untuk mengatasi gejala alergi yang berat.

* Desensitisasi Imunoterapi (Allergy Shots):  Dalam beberapa kasus,  dokter mungkin merekomendasikan imunoterapi untuk mengurangi sensitivitas terhadap seafood.  Imunoterapi melibatkan pemberian suntikan dosis kecil protein seafood secara bertahap untuk membantu tubuh membangun toleransi.

Pencegahan Alergi Seafood:

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah alergi seafood,  beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko:

* Pengenalan Makanan Secara Bertahap:  Pada bayi,  pengenalan makanan baru,  termasuk seafood,  perlu dilakukan secara bertahap dan diawasi dengan ketat untuk mendeteksi reaksi alergi sejak dini.

* Konsultasi Dokter:  Konsultasikan dengan dokter atau ahli alergi jika Anda mencurigai alergi seafood atau memiliki riwayat keluarga dengan alergi makanan.

Alergi seafood merupakan reaksi imunologis terhadap protein dalam seafood yang dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat,  bahkan mengancam jiwa.  Pencegahan dan pengelolaan alergi seafood sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan.  Identifikasi jenis seafood yang menyebabkan alergi,  hindari konsumsi seafood tersebut,  bawa epinephrine auto-injector jika diperlukan,  dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  Dengan pemahaman yang baik tentang alergi seafood dan langkah-langkah pencegahan yang tepat,  Anda dapat menikmati hidangan laut dengan aman dan nyaman.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan