Fenomena Diskon Ramadhan Apakah Benar-Benar Menguntungkan atau Sekadar Gimmick

Fenomena Diskon Ramadhan Apakah Benar-Benar Menguntungkan atau Sekadar Gimmick.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Bulan Ramadhan sering kali identik dengan lonjakan konsumsi masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan berbuka puasa, sahur, hingga persiapan menjelang Lebaran. Fenomena ini dimanfaatkan oleh berbagai pelaku bisnis, baik online maupun offline, dengan menghadirkan diskon besar-besaran yang menggoda konsumen. Dari potongan harga untuk kebutuhan pokok hingga promo beli satu gratis satu di pusat perbelanjaan dan marketplace, semua ini tampak menggiurkan bagi masyarakat. Namun, apakah diskon Ramadhan benar-benar menguntungkan konsumen, ataukah hanya sekadar strategi pemasaran yang sebenarnya tidak sehemat yang terlihat?

Salah satu alasan utama mengapa banyak diskon bermunculan saat Ramadhan adalah karena adanya peningkatan daya beli masyarakat. Tradisi belanja untuk kebutuhan sahur, berbuka, pakaian baru, hingga hadiah Lebaran membuat banyak orang rela mengeluarkan lebih banyak uang dibandingkan bulan-bulan biasanya. Perusahaan pun tidak mau melewatkan peluang ini dan menawarkan berbagai promosi untuk menarik perhatian pelanggan. Namun, ada kalanya diskon yang ditawarkan hanyalah trik pemasaran atau gimmick semata. Beberapa strategi yang sering digunakan adalah menaikkan harga barang sebelum diskon, sehingga harga setelah potongan kembali ke harga normal. Misalnya, sebuah produk yang awalnya dijual seharga Rp100.000 dinaikkan menjadi Rp150.000 sebelum diberikan diskon 30%, sehingga harga akhirnya tetap Rp105.000—yang tidak jauh berbeda dari harga awal.

BACA JUGA:Kebijakan Pemerintah Diskon Tarif Listrik Ternyata Sangat Berpengaruh Terhadap Inflasi Mukomuko

BACA JUGA:Diskon Token Listrik Berlaku Hingga Februari, Ini Batas Pembelian Pelanggan

Selain itu, banyak diskon yang disertai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang sering kali kurang jelas bagi konsumen. Promo “potongan harga hingga 80%” mungkin hanya berlaku untuk beberapa produk tertentu, atau memerlukan minimal pembelian dalam jumlah besar. Ada pula strategi flash sale, di mana harga barang terlihat sangat murah, tetapi stok yang tersedia sangat terbatas, sehingga hanya sedikit orang yang benar-benar bisa mendapatkannya. Diskon lainnya mungkin berlaku hanya untuk metode pembayaran tertentu atau mengharuskan konsumen menggunakan voucher tambahan yang memiliki batas waktu pemakaian.

Meskipun begitu, tidak semua diskon Ramadhan bisa dianggap sebagai trik pemasaran yang merugikan. Jika dimanfaatkan dengan bijak, konsumen tetap bisa mendapatkan keuntungan dari berbagai promosi ini. Beberapa toko dan platform belanja benar-benar memberikan harga lebih murah untuk menarik pelanggan, terutama bagi produk kebutuhan pokok seperti sembako, pakaian, dan perlengkapan ibadah. Selain itu, persaingan antar brand dan e-commerce juga dapat mendorong munculnya harga yang lebih kompetitif di pasar, sehingga konsumen yang cermat bisa mendapatkan penawaran terbaik.

BACA JUGA:Beli Pertamax Murah Setiap Senin dan Jumat, Ini Promo Diskon dari Pertamina

Agar tidak terjebak dalam gimmick diskon Ramadhan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, lakukan riset harga sebelum membeli. Bandingkan harga di beberapa toko atau platform berbeda untuk memastikan bahwa harga yang ditawarkan benar-benar lebih murah. Kedua, pahami syarat dan ketentuan yang berlaku pada setiap promo agar tidak merasa tertipu. Ketiga, fokus pada kebutuhan, bukan keinginan. Jangan mudah tergiur dengan diskon besar jika barang tersebut sebenarnya tidak benar-benar diperlukan. Terakhir, manfaatkan promo yang benar-benar menguntungkan, seperti potongan harga langsung tanpa syarat, cashback, atau gratis ongkir untuk menghemat pengeluaran.

Secara keseluruhan, fenomena diskon Ramadhan bisa menjadi peluang bagi konsumen untuk berbelanja dengan lebih hemat, tetapi juga bisa menjadi jebakan jika tidak cermat dalam memilih promo. Dengan memahami strategi pemasaran yang digunakan dan bersikap lebih kritis dalam berbelanja, masyarakat dapat memanfaatkan momen ini secara lebih bijak tanpa terjebak dalam konsumsi berlebihan yang tidak perlu.

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Promo Mobil Hybrid dengan Diskon Besar di September 2024

Referensi:

• Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson.

• Kemenkeu.go.id. (2023). Tren Konsumsi Masyarakat Selama Ramadhan dan Lebaran.

• Republika.co.id. (2023). Diskon Ramadhan: Strategi Marketing atau Benar-Benar Menguntungkan?

• Liputan6.com. (2023). Mengenal Trik Marketing di Balik Diskon Besar-besaran

• Tokopedia & Shopee. (2024). Ketentuan Promo Ramadhan dan Tips Berbelanja Hemat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan