Budidaya Lalat Tentara Hitam Modern di Indonesia
![](https://radarmukomuko.bacakoran.co/upload/b3f12c6784a85f91989bd9408da734aa.jpeg)
Budidaya Lalat Tentara Hitam Modern di Indonesia --screnshoot dari web
KORANRM.ID - Lalat tentara hitam merupakan salah satu jenis lalat yang banyak ditemukan di tempat sampah organik. Dilansir dari channel youtube Doczon.
Lalat ini memanfaatkan limbah organik sebagai sumber makanannya. Uniknya meski selalu berkecimpung dengan sampah, lalat tentara hitam mengandung protein dan asam amino lengkap yang dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif yang baik untuk hewan ternak seperti unggas, ikan serta sebagian hewan peliharaan seperti iguana, burung berkicau dan lain.
Sebagainya karena itu banyak petani khususnya di Indonesia yang mulai membudidayakan lalat ini. Selain memberikan keuntungan secara ekonomis, lalat ini telah membantu mengurangi penimbunan sampah organik.
BACA JUGA:Komisi IV DPR RI Sebut Pemerintah Tidak Gegabah Alih Fungsi Lahan untuk Swasembada pangan
BACA JUGA:Nanas Punya Pesona yang Tidak dimiliki Buah Lain, 3 Manfaat Makan Nanas Setiap Hari
Peternakan dimana lalat tentara hitam dibudidayakan secara modern dan profesional sebelum tiba masa panen para petani akan memanen telur lalat tentara hitam. Tongkat kayu ini adalah wadah telur ayam, lalat tentara hitam akan bertelur di celah-celah Kayu. Seekor lalat tentara hitam betina, mampu menghasilkan antara 539 ratus telur dalam sekali perkawinannya. Setelah sekitar dua hari telur dapat dipanen yang kemudian ditetaskan menjadi larva.
Larva inilah yang kemudian disebut dengan magon. Dalam sehari seekor maggot mampu mengkonsumsi makanan sebanyak dua kali lipat dari berat beban tubuhnya.
Larva yang baru muncul berukuran satu milimeter dan mampu mencapai panjang 2,5 mm dan berat 0,10. Pada akhir tahap Larva dapat memakan berbagai bahan organik serta beradaptasi dengan makanan dengan kandungan nutrisi yang berbeda. Tahap Larva berlangsung dari 18 hingga 36 hari terkandung pada substrat makanan yang diberikan kepada Larva. Lamanya tahap Larva dapat tertunda selama berbulan-bulan Karena suhu rendah atau kurangnya makanan.
Sementara itu tahap kepompong berlangsung dari kedua minggu jadi Larva. Petani akan memiliki sumber pakan unggas atau protein kasar.
BACA JUGA:Lele Rasa Baru, 5 Olahan Lele Anti-Mainstream yang Menggoda Selera
Pada tahap kepompong atau pupa lalat, tentara hitam berada pada puncak nutrisinya.
Larva juga disebut mango, maggot sendiri dapat diolah menjadi maggot beku, maggot kering tepung ikan dan lainnya.
Sebagai pakan alternatif berprotein tinggi. Selain menghasilkan protein, larva lalat tentara hitam juga menghasilkan sumber daya berharga lain yang disebut Flash.
flash larva lalat adalah residu butiran yang tidak berbau yang dapat digunakan sebagai pupuk organik secara langsung atau melalui konversi oleh cacing tanah.
Larva lalat tentara hitam dapat digunakan untuk menghasilkan minyak gemuk. Dimana gemuk ini dapat digunakan dalam industri farmasi dengan mengganti minyak nabati lain seperti minyak sawit.