Irigasi Tersier Jebol, Puluhan Hektar Sawah di Resno Terancam tidak Bisa Ditanami Padi

Salah satu saluran irigasi tersier DI Manjuto yang rusak di wilayah Desa Resno.--DENI SAPUTRA

KORAN DIGITAL RM – Saluran irigasi tersier Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan wilayah Desa Resno, Kecamatan V Koto jebol. Peristiwa tersebut terjadi beberapa hari lalu. Kerusakan saluran irigasi tersier ini terjadi di dua titik berbeda.

Akibatnya air tidak bisa dialirkan. Kerusakan tersebut berdampak ke puluhan hektar sawah desa tersebut. Beruntung peristiwa ini terjadi setelah mayoritas padi petani sudah mulai di panen. Namun jika tidak cepat ditangani petani terancam gagal tanam pada Musim Tanam (MT) 1 tahun 2024. Sebagaimana disampaikan oleh Kades Resno, Mardalius. 

Kades menyampaikan, ia mendapat laporan dari beberapa petani mengenai adanya saluran tersier wilayah desanya jebol. Sehingga air irigasi untuk sementara tidak bisa dialirkan ke sawah petani. Menindaklanjuti laporan tersebut, ia langsung turun melihat lokasi kejadian. Ternyata memang benar ada dua titik irigasi tersier yang rusak tersebut. Volume kerusakan saluran sekitar 2 meter (m). Sementara air tidak bisa mengalir di irigasi tersebut. 

BACA JUGA:Sendimen Tinggi, Irigasi Sekunder Desa Pauh Terenja Dikeruk

“Awalnya kita mendapat laporan dari para petani bahwa ada dua saluran irigasi tersier yang jebol, “kata Kades.

Masih Kades, adapun dampak dari kerusakan irigasi tersebut berdampak ke puluhan hektar lahan persawahan desa tersebut. Namun beruntung untuk saat ini para petani baru mulai panen. Akan tetapi kerusakan ini tetap akan mengganggu petani.

Sebab setelah panen petani langsung bersiap untuk melakukan turun tanam Musim Tanam (MT) satu tahun 2023. Sehingga jika tidak cepat ditanggapi tentu puluhan lahan persawahan tersebut bisa terancam gagal tanam. 

“Dimana kerusakan irigasi tersier ini berdampak terhadap puluhan hektar sawah wilayah Desa Resno,”tambahnya.

Lanjutnya, oleh sebab itu ia berharap adanya langkah cepat tanggap dari pemerintah terkait untuk melakukan rehab saluran tersier. Sehingga saluran yang rusak bisa segera diperbaiki. Pasalnya petani sudah mulai beriap untuk melakukan turun tanam kembali.

BACA JUGA:Di Air Manjuto, Baru 1 Desa Menetapkan APBDes 2024

Kemudian selain dua titik saluran rusak tersebut, juga terdapat beberapa titik-titik saluran yang juga sudah sangat rentan. Jika tidak ada perbaikan dari pemerintah, dikhawatirkan kedepannya akan ada irigasi tersier lain yang ikut rusak. Akibatnya nanti tentu berdampak ke padi yang akan membuat rugi para petani. 

“Jika tidak cepat ditanggapi tentu petani akan terancam gagal tanam. Maka dari itu kita berharap ada perbaikan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait,”tutupnya.*

Tag
Share