radarmukomukobacakoran.co - Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu memasang perangkap Harimau di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam.
Titik pemasangan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sapi yang dimakan Harimau pada Kamis 9 Januari 2025. Berselang sekitar 30 menit selesai pemasangan perangkap, si belang datang untuk makan umpan yang dipasang "Sisa sapi yang dimakan sebelumnya digunakan untuk umpan. Siang ini (Kemarin, red) perangkap dicek, pintu sudah tertutup, tapi isinya nggak ada," jelas Kades Mekar Jaya, Mulyatman. Dikatakan Mulyatman, penasaran dengan apa yang terjadi, tim melakukan pemeriksaan terhadap kamera trap yang sengaja dipasang dekat perangkap. Hasil pemeriksaan gambar, Harimau diperkirakan berjenis jantan. Dengan ukuran yang cukup besar. Si raja hutan berada di sekitar perangkap dan berupaya mengambil umpan selama 32 menit. BACA JUGA:Membuat POC dari Batang Pisang Ternyata Mudah dan Murah, Begini Caranya "Sekitar pukul 17.30 WIB, kami selesai pasang perangkap. Pukul 18.07 WIB Harimau itu datang dan berusaha ambil makanan sampai pukul 18.39 WIB. Bisa jadi ketika kami pasang perangkap dia memperhatikan dari kejauhan," tambah Mulyatman. Masih Mulyatman, bukti kamera ini menunjukkan bahwa Harimau yang masuk wilayah Tunggal Jaya dan Mekar Jaya, hanya satu ekor. "Tim ahli menduga kuat, Harimau ini hanya satu ekor. Kalau ada yang bilang jejaknya beda, ahli bilang, tergantung tanah yang dipijak. Kalau tanahnya lembut, jejaknya menjadi lebih besar," ungkap Mulyatman. Kades Pondok Kopi, Saiden, menyampaikan di desanya juga ditemukan jejak Harimau di pinggir Sungai Selagan. Hal itu menunjukkan bahwa kucing besar terhadap juga sudah memasuki wilayah Pondok Kopi. Dari jejak yang ada, terlihat putus-putus. Dengan kata lain, terlihat jejak kaki satu tempat, kemudian terlihat lagi di tepat lain, tapi tidak terhubung secara langsung. BACA JUGA:Rahasia Hidup Sehat: 8 Manfaat Hebat Kacang Hijau yang Jarang Diketahui "Ya, benar ada jejak Harimau di pinggir Sungai Selagan. Jejaknya terputus-putus, kata orang-orang-orang tua, itu nggak apa-apa. Mungkin hanya numpang lewat," demikian Saiden.
Kategori :