KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa Bumi Mekar Jaya (BMJ) Kecamatan Pondok Suguh Mukomuko, terus berupaya untuk merealisasi program ketahanan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat Desa BMJ. Dimana tahun 2024 ini Pemdes BMJ melakukan pengadaan bibit indukan sapi dan bibit indukan kambing untuk dikembangkan oleh masyarakat. Adapun jumlah bibit indukan sapi yang diserahkan kepada kelompok pengelola program ketahanan pangan, yaitu 14 ekor. 11 ekor pengembangan dan 3 ekor penggemukan. Kemudian bibit indukan kambing sebanyak 15 ekor. Semua bibit ternak tersebut sudah diserahkan kepada kelompok pengelola yang dibentuk.
BACA JUGA:Kapasitas BPD dan Perangkat Desa Medan Jaya Diupgrade
BACA JUGA:Pondok Makmur Masih Fokus Realisasi Fisik DD Tahap Dua
Kepala Desa (Kades) BMJ, Jono saat dihubungi mengatakan, sesuai dengan kesepakatan dalam musyawarah bersama BPD dan tokoh masyarakat. Tahun 2024 ini mereka merealisasikan program ketahanan pangan bidang ternak sapi dan ternak kambing. Semua anggaran untuk program ketahanan pangan yaitu 20 persen dari besaran pagu Dana Desa (DD) yang meroanterima. "Ya, tahun ini kita melaksanakan pengadaan bibit sapi dan bibit kambing untuk program ketahanan lamban. Pengadaan sudah dilaksanakan, dan semua bibit ternak tersentuh juga sudah diserahkan kepada kelompok pengelola," kata Joni.
BACA JUGA:Hari ini 20 Warga Gading Jaya Kembali Terima Jatah Bantuan
BACA JUGA:Banjarsari Satu-satunya Desa Mendapat Insentif Rp 144.516
Lanjutnya, mereka dari Pemdes BMJ sangat optimis program pengembangan sapi dak kambing ini berhasil dan bisa berkelanjutan. Untuk bibit ternak yang diserahkan kepada kelompok pengelola ini, sudah dipastikan dalam keadaan sehat. Karana sebelum diserahkan kepada kelompok pengelola, kesehatan semua bibit ternak tersebut sudah dicek oleh tim dari Puskeswan. Setelah semua bibit dipastikan sehat, barulah bibit sapi dak kambing tersebut diserahkan kepada kelompok pengelola. "Kita optimis program ketahanan pangan bidang ternak kambing dan sapi ini bisa berkembang dan berkelanjutan. Hasil akhirnya, bisa berdampak kepada semua masyarakat desa BMJ. Kelompok pengelola diminta mengelola program ini dengan baik. Kalau ada kendala selama pengelolaan, harus disampaikan ke desa," ucap Joni.*