Pemkab Mukomuko Kucurkan Dana Rp2 Miliar untuk Pembangunan Sarana Sanitasi di Lima Desa
Aktivitas warga menjaga dan memelihara lingkungan bersih.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan permukiman yang bersih, sehat, dan layak huni. Pada tahun 2025 ini, lima desa di wilayah tersebut mendapat kucuran anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan sarana sanitasi yang lebih memadai.
Lima desa penerima program yakni Ranah Karya, Bumi Mekar Jaya, Tunggal Jaya, Suka Pindah, dan Resno. Masing-masing desa memperoleh dana sekitar Rp400 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Cipta Karya. Total anggaran yang disalurkan mencapai sekitar Rp2 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membangun fasilitas sanitasi seperti MCK umum, toilet, septitank komunal, hingga sarana pendukung lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Ir. Apriansyah, ST, MT, menjelaskan bahwa program sanitasi ini berbeda dari pembangunan infrastruktur pada umumnya. Jika biasanya melibatkan pihak ketiga, kali ini pelaksanaan dilakukan langsung oleh kelompok masyarakat desa penerima manfaat.
“Pola padat karya berbasis masyarakat dinilai lebih efektif, karena warga sendiri yang paling memahami kondisi dan kebutuhan lingkungannya. Selain itu, mereka juga akan merasa memiliki sehingga fasilitas yang dibangun lebih terjaga,” ujarnya.
Apriansyah menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mendorong kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Lima desa penerima telah mengusulkan program ini sejak 2024 dan memenuhi berbagai persyaratan, termasuk menyiapkan lahan hibah serta profil desa.
“Peluang bagi desa lain tetap terbuka. Setiap desa yang siap dapat mengajukan usulan program dengan melengkapi dokumen administrasi serta dukungan masyarakat. Semakin cepat desa mengajukan proposal, semakin besar peluang untuk mendapatkan program serupa pada tahun berikutnya,” jelasnya.
Melalui pembangunan sanitasi ini, Pemkab Mukomuko berharap dapat menekan angka penyakit berbasis lingkungan seperti diare, ISPA, hingga stunting. Selain itu, pola padat karya yang diterapkan juga memberikan dampak ekonomi langsung, karena membuka kesempatan kerja sementara bagi masyarakat sekitar.
“Dengan sanitasi yang layak, derajat kesehatan masyarakat meningkat, lingkungan lebih bersih, dan masyarakat turut merasakan manfaat ekonomi. Inilah tujuan utama dari program sanitasi berbasis masyarakat,” pungkas Apriansyah.