KORAN DIGITAL RM - Green house kebun melon yang berhasil dibudidaya secara mandiri oleh kelompok LB Mandiri Desa Banjarsari Kecamatan Sungai Rumbai patut menjadi percontohan. Pasalnya, hasil panen melon jenis Sultan Golden Inthanon (jenis super) yang berhasil mereka kembangkan tersebut cukup menjanjikan. Dimana dari 1000 batang melon yang dibudidayakan, mereka bisa mendapat hasil panen sebanyak 1.300 Kilogram. Jika diuangkan dengan harga Rp 30.000 per kilogram. Maka LB Mandiri berhasil meraup keuntungan atau omzet Rp 39 Juta. Potensi dan kemampuan yang dimiliki kelompok LB Mandiri dalam mengelola Green House kebun melon ini harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. Karena selama ini, mereka hanya bergerak secara mandiri.
BACA JUGA:Air Bersih Masih Terbatas, Warga Kota Praja Manfaatkan Sumur Bor Kantor Desa
Salah satu anggota kelompok LB Mandiri, Bambang mengatakan, modal awal yang mereka kucurkan sebesar Rp 35 Juta. Dari modal itu, sekarang mereka sudah melakukan panen yang keempat kalinya. Panen terakhir kemarin keuntungan yang mereka peroleh nyaris Rp 40 Juta. Dengan hasil panen ini, bisa dikatakan pengelola cukup berhasil. Karena jumlah batang melon yang mereka budidayakan hanya 100 batang, dengan luas lahan 400 M2. "Jumlah batang melon yang kita budidayakan selama ini hanya 100 batang. Namun, perawatan tanaman melon dengan desain green house ini dilakukan secara masif. Mulai dari pupuk, penyiraman hingga pemusnahan hama dan gulma lainnya. Hasil panen yang kita dapatkan sangat memuaskan dan cukup berhasil," kata Bambang.
Lanjutnya, dalam waktu dekat ini mereka kembali berencana untuk melanjutkan budidaya melon ini. Mereka menargetkan panen sekitar awal Ramdhan mendatang. Dan mereka menargetkan kebun melon ini nanti, bisa menjadi wisata ngabuburit di awal Ramdhan. Seperti musim panen selama ini, green house kebun melon itu menjadi wisata tempat berfoto dan Selfi bagi pengunjung. Dan yang tidak kalah menariknya pengunjung bis memetik langsung melon dari batangnya. Pihak pengelola dalam hal ini hanya menjual karcis Rp 5000 per orang untuk masuk ke dalam kawasan green house melon itu. "Setelah masuk. Pengunjung bisa foto gratis sepuasnya di kawasan kebun melon tersebut. Namun, untuk membawa buah melon pulang pengunjung cukup bayar Rp 30.000 per Kilogram," ucapnya.
BACA JUGA:Satu KPM BLT di Pondok Panjang Meninggal
Ditambahkan Bambang, budidaya kebun melon dengan green house ini terus digalakkan. Mereka berupaya bagaimana kedepan Desa Banjarsari bisa menjadi penghasil buah melon terbesar di wilayah Kabupaten Mukomuko. Kemudian kebun melon ini juga bisa menjadi icon andalan bagi Desa Banjarsari dan icon andalan Kabupaten Mukomuko. Terkait tata cara pengelolaan dan pengembangan melon. Bisa dikatakan tidak usah diragukan lagi. Namun, mereka tetap berharap ada perhatian dari pemerintah khusus untuk screen house kebun melon. Karena biaya yang paling besar adalah pembuatan green house. "Mudah-mudahan kedepan desa Banjarsari menjadi desa penghasil melon terbesar dan termanis di wilayah Kabupaten Mukomuko. Kita berupaya menjadikan buah melon ini sebagai icon desa Banjarsari," tutupnya.*