radarmukomuko.bacakoran.com-Produk olahan susu fermentasi saat ini sedang populer sebagai pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan manusia,
Produk susu fermentasi yang banyak dikonsumsi dan didistribusikan secara luas di masyarakat antara lain yakult, yogurt, dan kefir. Memang produk susu fermentasi sudah dikenal masyarakat sejak lama. Masyarakat di Sumatera Barat sudah lama mengenal dan mengonsumsi produk fermentasi susu kerbau yang disebut dadih.
Dadih susu merupakan masakan tradisional masyarakat Sumatera Barat. Di pedesaan, dadih sering dimakan langsung atau sebagai lauk nasi. Sebagai masakan tradisional, dadih sudah lama dikonsumsi masyarakat daerah ini.
Pembuatan Dadih
Dadih terbuat dari susu kerbau yang difermentasi. Teknologi produksinya sangat sederhana. Setelah diperah, susu kerbau segera dimasukkan ke dalam potongan bambu segar dan ditutup dengan daun pisang. Kemudian didiamkan atau difermentasi secara alami pada suhu ruangan selama satu hingga dua hari hingga terbentuk gumpalan. Dalam waktu 24 jam, bakteri bambu akan menggumpal susu menjadi puding atau tahu kental berwarna putih kuning dengan aroma khas (perpaduan aroma susu dan bambu). Setelah proses fermentasi selesai, dadih dapat langsung dikonsumsi.
Menyatakan bahwa dadih mengandung unsur hara sebagai berikut: kadar air (84,35%), protein (5,93%), lemak (5,42%), karbohidrat (3,34%). Keasaman (pH) dadih adalah 3,4. Pada dadih, 36 strain bakteri asam laktat berhasil diisolasi dan diidentifikasi.
Manfaat dadih
Menurut beberapa penelitian, diketahui bahwa dadih mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang berpotensi sebagai probiotik. Dadih mengandung bakteri asam laktat (sejenis bakteri probiotik) yang membantu membentuk tekstur dan rasa.
Bakteri asam laktat dan produk turunannya mempunyai kemampuan untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit seperti mencegah bakteri penyebab penyakit usus, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker usus besar, anti mutasi, anti kanker dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, dadih juga dikatakan mempunyai efek anti vagina.
Penelitian yang dilakukan Dr. Eni Harmayani, dosen Departemen Teknologi Pertanian UGM, berhasil mengisolasi bakteri asam laktat (BAL) dari dadih. Bakteri ini disebut Lactobacillus sp. Ayah 13. Selain itu, berdasarkan uji in vitro dan in vivo, ternyata BAL dari dadih terbukti efektif menurunkan kolesterol.
Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa dadih efektif menurunkan kolesterol sebesar 39,8% pada hewan percobaan yang diberi makanan bebas kolesterol dan sebesar 13,4% pada hewan yang diberi makanan bebas kolesterol. Sedangkan meminum susu fermentasi yang mengandung probiotik dari dadih yang dipasteurisasi dan dipasteurisasi dapat menurunkan kolesterol pada makanan tinggi kolesterol sebesar 42-45% dan pada makanan bebas kolesterol sebesar 50-53%.
Hasil penelitian ini tentu menjadi kabar baik bagi penderita penyakit jantung koroner dan penderita kadar kolesterol darah tinggi. Artinya dadih memiliki kemampuan mengendalikan kolesterol. Tak berhenti sampai di situ, Dr Eni Harmayani terus melakukan penelitian inovatif untuk menciptakan tablet effervescent yang mengandung dadih.
Oleh karena itu, dadih dapat disimpan dalam jangka waktu lama, lebih mudah dibawa kemana-mana, dan lebih praktis. Jika diperlukan, konsumen cukup memasukkan pil ke dalam secangkir air matang dan segera meminumnya. Praktik.