Suku Tertinggi di Afrika dan Memiliki Tradisi Menikah Yang Unik

Sabtu 25 May 2024 - 17:34 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

 

radarmukomuko.bacakoran.co - Pada artikel ini kita akan kembali membahas suku yang menarik. Dimana suku ini memiliki tinggi badan diatas rata-rata manusia biasa. Suku tersebut, yaitu Dinka. Dilansir dari channel youtube Kabar Pedia. Suku Dinka merupakan sebuah kelompok etnis di negara bagian Sudan Selatan yang dikenal memiliki perawakan tinggi dan kulit gelap.

Mereka mendiami wilayah is luas yang terbentang dari Utara distrik Bahrul ghazal dan sungai Nil atas hingga cordovan Selatan di sekitar aliran sungai Nil. 

Dengan populasi sekitar 1,5 juta orang, mereka adalah 4% dari total populasi dan menjadi kelompok etnis terbesar di Sudan Selatan.

 Bahasa dinka atau juga lazim disebut tongjang dipergunakan dalam kesehari. Dinka terlibat pengembalaan dan pertanian. Mereka juga memiliki serangkaian kosakata yang beragam dan lusif termasuk kata-kata khusus untuk berkomunimasi dengan hewan ternak yang dipanggil. 

Semua kelompok dinka yang menetap di sebelah timur sungai Nil. Selain itu terdapat pula kelompok abyi faryang Afuk awan dan lain sebagainya.

Orang-orang dinka membangun sistem kekuasaan yang mandiri. Kendati demikian mereka tetap saling terhubung satu sama lain. Suku pemimpin atau sultan yang disebut dengan bench gaya hidup pertanian dan penggembalaan mereka merespon musim hujan dan kekeringan di wilayah tempat mereka tinggal.

 Dengan demikian mereka melakukan migrasi sesuai iklim daerah setempat.

Suku dinka memulai perjalanan antara bulan Mei dan Juni serta pada awal musim hujan mereka menuju rumah-rumah yang terbuat dari lumpur dan jerami pada koloni-koloni. Rumah tersebut mereka bangun jauh dari daerah banjir. 

Selama periode ini mereka menanam milet serta beragam jenis biji-bijian. Suku dinka merupakan keturunan dari suku nilotik yang dikenal memiliki postur tubuh paling tinggi dan tergelap di Afrika.

Orang dinka dikenal memiliki tinggi badan rata-rata sekitar 190 hingga 200 cm. Bahkan menurut seorang peneliti sejarah di Sudan bernama Abbas Alhaj, alasan terpenting tingginya perawakan anggota suku Dinka adalah terjadinya kombinasi antara sifat iklim tropis dan kehidupan hutan. Serta kondisi lingkungan ini kemudian diperkuat oleh isolasi genetik secara turuntem di antara mereka. 

Melalui adat dan tradisi perkawinan yang memperbolehkan sekerabat atau bahkan sedarah mereka juga memberlakukan adat pewarisan istri-istri kerabat boleh diwariskan pada saudara laki-laki termasuk ibu tiri pada anak tiri, kecuali ibu kandung. 

Tradisi seperti inilah yang dinilai berperan penting dalam menjaga genetik mereka saat lelaki Jangkung menikahi wanita Jangkung yang kemudian berpotensi melahirkan anak-anak dengan postur tubuh tinggi.

Salah satu adat istiadat yang juga membantu orang dinka menjaga perawakan tinggi dan kuat adalah dengan meminum susu segar secara langsung dari sapi. 

Selain itu tinggi dan olahraga bergantung di pohon menjadiah satu adat dan budaya yang membantu mereka menjaga perawakan tinggi.  

Pindah ke perkotaan atau daerah tertentu yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh mereka. Masyarakat perkotaan yang tinggi badannya tidak melebihi 180 cm tentu saja hanya memiliki pintu rumah dan mobil yang disesuaikan dengan tinggi badannya.

Hal ini tentu saja menjadi kendala bagi orang dinka yang bertubuh tinggi sehingga memerlukan pengaturan khusus untuk adaptasi dengan lingkungannya gaya hidup.

Suku dinka tercermin dalam keyakinan dan praktik keagamaan percaya pada satu tuhan.

Mereka percaya bahwa roh Tuhan itu mengambil alih salah satu individu untuk berbicara dengan mereka saat ini. Kristen menjadi agama yang mendomini, Budha yang menyebar pada masa penjajahan Inggris di wilayah tersebut pada abad ke-19 dan selama periode perang.

Saudara pernikahan dan perceraian di kalangan suku dinka didasarkan pada keyakinan agama khusus ritual dan adat istiadat yang aneh.

Ketika seorang pemuda menceraikan seorang gadis, dia apa saja untuk menikahinya termasuk menculik gadis pujaannya.

Dalam tradisi yang dikenal sebagai arawak ini seorang pria akan menculik gadis Pujaan dan membawanya ke tempat yang jauh dari sukunya.

Mereka tetap bersama hingga saat kelahiran anak pertama barulah dia membawa untuk selesaikan akad nikah. 

 Suku dinka yang menarik adalah jika sang suami meninggal maka saudara laki-lakinya akan mewarisi istrinya. 

Namun demikian tradisi besar dalam pernikahan dinka adalah terkait mahar yang cukup tinggi.

Dinka tidak hanya dikenal dengan tinggi badannya yang tertinggi di dunia tetapi juga kebiasaan perkawinan mereka yang bercirikan mahar tinggi berkisar antara 100 hingga 500 ekor sapi.

Mereka tidak menggunakan emas perak atau uang sebagai mas kawinnya, Karena semua itu bukan yang paling berharga bagi mereka.

Di dalam perkawinan uniknya tidak seperti kebanyakan suku di dunia setelah menikah mempelai wanita diberikan perlakuan khusus yang menggambarkan bagaimana cinta diungkapkan dalam suku Dinka.*

Kategori :