Albino: Kampung Yang Disembunyikan di Afrika

Albino, Kampung Yang Disembunyikan di Afrika.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Jika selama ini, mayoritas penduduk bumi hanya tahu afrika dihuni orang berkulit putih. Dalam artikel dilansir dari channel youtube Doczon, ada sisi lain di Afrika. Afrika adalah benua yang menjadi rumah bagi orang-orang berkulit hitam. Sehingga menemukan orang-orang dengan kulit putih menjadi sesuatu yang langka di negara ini.

Tetapi pada sebuah desa di Tanzani, negara yang terletak di bagian timur Afrika, dipenuhi orang-orang dengan kulit pucat. Mereka bukanlah orang-orang yang bermigrasi dari Amerika Utara atau Eropa, melainkan penduduk asli benua ini yang menderita albinisme sejak lahir dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 173.000 jiwa. Mereka terlahir dengan kulit yang terlalu pucat sehingga sangat kontras dengan kulit gelap yang dimiliki penduduk asli.

Saat ini terdapat satu dari setiap 1400 orang di Tanzania yang menderita albinisme. Pada dasarnya, albinisme adalah kondisi di mana seseorang terlahir dengan kelainan genetik yang disebabkan oleh kurangnya produksi melanin dalam tubuh khususnya pada bagian mata, kulit serta rambut.

BACA JUGA:Gading Gajah, Harta Karun yang Mematikan

Melanin merupakan pigmen yang dihasilkan oleh tubuh untuk menentukan warna kulit, rambut dan selaput iris mata. Melanin juga berperan dalam perkembangan saraf mata yang mengaruhi fungsi penglihatan. Kekurangan melanin dalam tubuh dapat menyebkan kelainan, mengganggu penglihatan. Kurangnya melanin juga membuat seorang albino mengalami komplikasi mulai dari penurunan penglihatan, hingga kanker kulit. 

Di samping itu, penderita albino cenderung kesulitan untuk menghadapi cuaca yang cenderung panas menyengat serta lembab karena penampilan yang dimilikinya. Di seluruh dunia orang-orang dengan albinisme sering dikucilkan secara sosial dan sering mengalami diskriminasi. Mereka dicegah untuk memiliki kesempatan yang sama, misalnya di sekolah atau ketika mencari pekerjaan. Yang dapat mengakibatkan kemiskinan. 

Tetapi di Tanzania kondisinya jauh lebih parah dari itu, bagi sebagian besyarakat tanzaniaa kulit yang mencolok bukan sekedar masalah medis, kepercayaan pada sihir dan okultisme yang kuat di Tanzania membuat orang-orang percaya bahwa mereka yang terlahir dengan albinisme dianggap sebagai orang-orang yang dikutu. Banyak penduduk yang percaya bahwa albino adalah hantu yang tidak bisa mati. Sebagian dari mereka bahkan percaya bahwa tubuh orang-orang albino memiliki khasiat trecento untuk pengobatan. Karena itu di Tanzania orang-orang albino bukan saja dikucilkan dan ditindas, namun juga menjadi objek perburuan. Di Tanzania menjadi seorang albino bisa menjadi ancaman kematian.Sejak tahun 2006 hingga 2019, terdapat sebanyak 6 orang albino yang lenyapkan dan sebanyak 182 orang lainnya mengalami serangan fisik.

BACA JUGA:10 Manfaat Buah Kecapi Si Mungil Kaya Manfaat

Mengetahui adanya perlakuan semacam ini, Pemerintah Tanzania berinisiatif untuk mendirikan sebuah tempat di desa yang bisa membuat orang-orang albino ini bisa melakukan berbagai kegiatan sehari-hari dengan normal, serta tenangat ini telah menampung  orang penderita albino di Tanzania dan diharapkan bisa menjadi solusi bagi mereka yang juga membutuhkan bantuan medis atau Kondisi kehidupan yang jauh lebih baik. 

Di asrama yang penuh sesak di pusat protektorat kabanga ini orang-orang albino dapat berbagi momen ketenangan. Mereka juga belajar di sekolah asrama tempat di mana mereka bisa berlindung dari para pemburu serta dukun yang mengincarnya. Pemerintah Tanzania juga meluncurkan kampanye untuk mengumpulkan dana guna membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar meninggalkan kepercayaan lama dan berhenti menargetkan orang-orang albino. 

Namun demikian kampanye ini hanya berfokus pada daerah perkotaan, bukan di daerah pedesaan di mana albino menghadapi ancaman yang sangat besar. Asosiasi albino Tanzania mengatakan bahwa meskipun hanya 4.000 albino yang terdaftar secara resmi di negara ini tetapi mereka percaya jumlah sebenarnya bisa mencapai 173.000 dan mereka berada dalam kondisi yang sangat terancam.

Tag
Share