Teori Dibalik Pemakaian Cinci Leher Panjang Wanita Suku Kayan

Rabu 15 May 2024 - 08:00 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko@bacakoran.co - Pernah melihat para wanita yang memanjangkan lehernya demi terlihat cantik?

Ternyata ini alasan dan asal para wanita tersebut. Dilansir dari channel youtube KabarPedia.

Layaknya indonesia-myanmar juga terdiri dari berbagai suku dan etnik.

Tiap-tiap suku dan etnik memiliki ritual budaya dan kekhasannya masing-masing. 

Suku Kayan adalah suku yang terkenal karena keunikannya, dimana perempuan dalam suku ini memiliki leher panjang yang dibalut dengan cincin yang bertumpuk-tumpuk.

Suku Kayan berasal dari Myanmar namun ketika terjadi perang saudara dengan pemerintah banyak dari suku Kayan yang memilih pindah ke Thailand.

Karena Myanmar berbatasan dengan Utara Thailand maka suku ini pun banyak ditemukan di daerah tersebut.

Di dalam kesehariannya banyak wanita suku Kayan mengenakan cincin leher sekilas bentuknya memang seperti cincin.

Namun cincin tersebut dibentuk dari logam yang dibuat seperti tali panjang yang pemakaiannya dililitkan pada leher mereka.

Logam yang digunakan adalah Kuningan atau campuran emas lilitan.

Pertama kali dipakai oleh anak perempuan pada saat mereka berusia lima atau enam tahun dan tanggal pemakaiannya harus diputuskan oleh tetua Kampung.

Pemakaian pertama kali biasanya terdiri atas lima tumpuk lilitan dan beratnya sekitar 1,5 Kg ayam.

Selanjutnya setiap dua tahun sekali lilitan ini ditambah dua tumpuk tidak ada jumlah maksimal yang pasti tetapi jumlah tumpukan bisa mencapai 25 dengan berat bisa mencapai 10 kg.

Untuk pemakaian pertama cincin akan dialasi dengan bantal kecil untuk mengurangi rasa sakit lalu bantal.

Dilepaskan pada keesokan harinya meski pemakaian lilitan tersebut membuat leher tampak panjang kenyataannya tidaklah demikian.

Tags : #suku kayan
Kategori :