Teori Dibalik Pemakaian Cinci Leher Panjang Wanita Suku Kayan

Rabu 15 May 2024 - 08:00 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : Ahmad Kartubi

Berat lilitan yang dipakai mendorong tulang selangka kebawah sehingga leher terlihat lebih panjang.

Hal ini dapat dilihat dari hasil x-ray struktur tulang Khan yang memakai cincin leher tersebut.

Cincin leher itu dipakai setiap saat dan hanya dilepas pada saat Akan dibersihkan yang biasanya dilakukan setiap tiga dalam satu tahun.

Sampai di sini kita bisa membayangkan bagaimana ketidaknyamanan yang diakibatkan dari pemakaian cincin tersebut.

Tidak dapat menundukkan kepala membuat mereka harus minum dari sedotan logam yang dipakai.

Akan terasa panas bila cuaca sedang panas. Hal ini juga dapat menyebabkan radang pada kulit serta tidak nyaman.

Kemudian pemakaian ini juga membahayakan kesehatan. Menahan rasa sakit akibat pemakaian cincin tersebut membuat mereka banyak yang mengunyah buah pinang.

Jika mengunyah pisang dipercaya dapat mengurangi rasa sakit. Padahal buah ini mempunyai sifat adiktif.

Selain itu pemakaian cincin logam tersebut juga membuat motor leher mengalami penurunan fungsi dan massa.

Sehingga menjadi lemah dan jika dilihat dari hasil x-ray pemakaian cincin itu juga menyebabkan terjadinya deformasi tulang serta berdampak pada pita suara.

Dimana suara menjadi lebih dalam dan berkemah, melihat dampak yang ditimbulkannya mungkin akan timbul pertanyaan faktor apa yang membuat wanita suku Kayan menggunakan cincin leher tersebut?

Penyebab awal pemakaian cincin di leher ini mempunyai beberapa teori. Menurut satu teori, mereka mengenakan cincin leher untuk melindungi dari serangan macan. Ada juga teori yang mengatakan pemakaian cincin ini untuk melindungi perempuan suku dari praktek jual-beli kuda.

Karena pemakainya akan dianggap kurang menarik, tapi sebaliknya ada teori yang mengatakan bahwa pemakaian cincin ini berhubungan dengan kecantikan perempuan suku tersebut.

 

Tags : #suku kayan
Kategori :