KORAN DIGITAL RM - Kecamatan Pondok Suguh (Ponsu) secara resmi ngundang perwakilan tokoh masyarakat Desa Lubuk Bento dan tokoh masyarakat Desa Air Berau Rabu,(27/3) kemarin. Perwakilan masyarakat dua desa tersebut sengaja diundang untuk duduk bersama terkait dengan keberadaan galian C di Sungai Air Berau. Dalam pertemuan singkat itu pihak kecamatan hanya memberikan beberapa pandangan dan arahan terkait galian C tersebut. Namun, sayangnya, upaya dan langkah yang dilakukan oleh kecamatan Ponsu ini tidak membuahkan hasil. Dan sejumlah masyarakat dua desa ini masih bersikukuh tetap menolak kuari itu beroperasi. Dan warga dua desa ini minta galian C tersebut ditutup.
Camat Pondok Suguh, Rustam Effendi, S.Sos mengatakan, dalam hal ini pihak kecamatan hanya sekedar memberikan arahan dan pandangan terkait dengan keberadaan galian C di air Berau tersebut. Mungkin ada miskomunikasi yang perlu diluruskan. Ataupun ada persoalan atau kewajiban pihak pengelola galian C itu yang harus dipenuhi. Menurutnya, salah satu solusi yaitu semua aktifitas di kuari seperti pengerukan dan lain sebagainya dilaksanakan pada malam hari. Selain itu, menurutnya keberadaan galian C ada dampak positif bagi desa. Namun tidak dapat dipungkiri juga ada dampak negatif bagi desa. "Warga tetap ngotot menolak galian C tersebut. Kita hanya sekedar memberi arahan. Itupun kalau mau diterima. Kalau tidak itu terserah warga. Yang jelas kita dari kecamatan sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah ini. Dan kita minta jangan sampai terjadi anarkis masalah keberadaan galian C tersebut. Kalau mau ditutup silahkan melalui prosedur yang ada," kata Rustam.
BACA JUGA:Bupati Santuni Anak Yatim
BACA JUGA:Safari Ramadhan, Gubernur Batal ke Mukomuko
Ketua BPD Lubuk Bento, Jhon Sutrisno saat dikonfirmasi mengatakan, memang beberapa tokoh masyarakat Desa Lubuk Bento seperti BPD, Kepala Kaum serta beberapa lembaga lain diundang ke kecamatan. Ia hadir langsung dalam pertemuan itu mengaku tidak ada hasil yang bisa ditarik dari pertemuan tersebut. Dalam pertemuan itu kecamatan hanya memberikan pandangan dan arahan dampak positif keberadaan galian C ini. Salah satunya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan lain sebagainya. Namun, pihaknya dari warga tetap menolak keberadaan balik C di sungai air berau tersebut. "Warga tetap dengan keputusan sebelumnya. Kita tetap tolak keberadaan galian C tersebut. dan kita galik C itu ditutup," tegas Jhon.
Masyarakat yang menolak keberadaan Galian C ini bukan hanya masyarakat Desa Lubuk Bento saja. Tetapi masyarakat Desa Air Berau juga menolak keberadaan balik C tersebut. Dilanjutkan Jhon Sutrisno, sesuai dengan arahan dari kecamatan, pihaknya siap menempuh jalur resmi untuk menutup keberadaan balik C tersebut. Dan mereka berupaya untuk tidak anarkis pun kekerasan lain. Sekarang, pihaknya masih mematangkan persiapan surat penolakan keberadaan kuari tersebut. "Langkah yang akan kita lakukan kedepan yaitu menyurati pak gubernur. Bahwa kita masyarakat dua Desa ini tegas menolak keberadaan galian tersebut," tambahnya.*