Wali Majdub Tampak Seperti Orang Gila Nyeleneh Di Mata Orang Awam, Tapi Karomahnya Orang Sakit Sehat Tanpa Ini

Kamis 21 Mar 2024 - 10:49 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.co - Orang-orang yang dekat dengan Allah dan memiliki karomah atau kemampuan luar biasa di sebut dengan Wali majdub. 

Wali Majdub menempuh jalan perwalian dengan cinta dan rindu kepada Allah. Sedangkan Wali wali 'alim, yang menempuh jalan perwalian dengan ilmu dan amal

Wali majdub sering tampak seperti orang gila atau nyeleneh di mata orang awam. Mereka tidak peduli dengan urusan dunia, harta, tahta, atau pangkat. Mereka hanya peduli dengan Allah, yang menjadi tujuan dan sumber kebahagiaan mereka. 

Mereka tidak membutuhkan bukti atau dalil untuk meyakini keberadaan Allah, karena mereka sudah merasakan kehadiran Allah di dalam hati mereka.

Wali majdub kadang mengeluarkan ucapan atau tindakan yang aneh dan tidak sesuai dengan syariat. Namun, hal ini bukan karena mereka bermaksiat atau menentang Allah, melainkan karena mereka terlalu mabuk dengan cinta Allah. 

Mereka tidak sadar dengan apa yang mereka ucapkan atau lakukan, karena mereka sudah hilang kesadaran diri. Mereka hanya sadar dengan Allah, yang mengisi seluruh jiwa mereka.

Salah satu wali majdub yang terkenal di Indonesia adalah Habib Abu Bakar Assegaf. Beliau adalah seorang habib atau keturunan Nabi Muhammad SAW yang lahir di Gresik, Jawa Timur pada tahun 1925 M/1344 H dan wafat di Jakarta pada tahun 2010 M/1431 H. 

Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar di Jakarta, yang menjadi salah satu pusat pengajian dan dakwah Islam di Indonesia.

Habib Abu Bakar Assegaf memiliki banyak karomah, salah satunya adalah mampu menyembuhkan orang sakit tanpa obat. 

Kisah ini terjadi pada suatu hari ketika beliau sedang berada di rumah sakit untuk menjenguk seorang santrinya yang sakit parah. Di sana, beliau melihat seorang wanita yang sedang menangis di depan kamar pasien. Beliau pun mendekati wanita itu dan bertanya, "Apa yang terjadi?"

Wanita itu pun menceritakan bahwa suaminya sedang kritis dan tidak bisa dioperasi karena ada masalah dengan jantungnya. 

Dokter pun sudah menyerah dan mengatakan bahwa suaminya tidak akan bertahan lama. Wanita itu pun meratap dan memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan kepada suaminya.

Habib Abu Bakar Assegaf pun merasa kasihan dan berkata, "Jangan bersedih, Allah Maha Penyembuh. Apakah Anda mau saya doakan suami Anda?" Wanita itu pun mengangguk dan berkata, "Ya, habib. Saya sangat berharap suami saya sembuh." 

Habib Abu Bakar Assegaf pun memasuki kamar pasien dan melihat suaminya yang terbaring lemah. Beliau pun memegang tangan pasien dan membacakan beberapa ayat Al-Qur'an dan doa di atasnya.

Keajaiban pun terjadi. Tiba-tiba, pasien itu mulai bergerak dan membuka matanya. Ia pun merasa segar dan tidak ada rasa sakit lagi. Ia pun heran dan bertanya, "Apa yang terjadi? Siapa Anda?" Habib Abu Bakar Assegaf pun tersenyum dan berkata, "Saya adalah habib Abu Bakar Assegaf. Saya datang untuk mendoakan Anda. Alhamdulillah, Allah telah memberikan kesembuhan kepada Anda. Ini adalah karomah Allah yang diberikan kepada Anda."

Pasien itu pun terkejut dan bersyukur. Ia pun memeluk habib Abu Bakar Assegaf dan berkata, "Terima kasih, habib. Anda telah menyelamatkan hidup saya. Anda adalah wali Allah yang diberi karomah oleh Allah." Wanita itu pun masuk ke kamar dan melihat suaminya sudah sembuh. 

Ia pun menangis haru dan berterima kasih kepada habib Abu Bakar Assegaf. Ia pun bersaksi bahwa habib Abu Bakar Assegaf adalah wali Allah yang memiliki karomah.

Kisah karomah habib Abu Bakar Assegaf ini menjadi bukti bahwa Allah Maha Memberi kesembuhan kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. 

Habib Abu Bakar Assegaf adalah salah satu wali Allah yang diberi keistimewaan oleh Allah. Karomah beliau juga menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu berdoa dan berserah kepada Allah, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Demikianlah tentang karomah wali majdub. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan manfaat dari karomah mereka. Semoga kita bisa menghormati dan menghargai mereka sebagai hamba-hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Semoga kita bisa meneladani cinta dan rindu mereka kepada Allah. Aamiin.*

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : spiritmuslim.co.id dan wartabromo.com

Tags :
Kategori :

Terkait