koranrm.id - Sekolah Menegah Pertama SMPN dan Sekolah Menegah Atas (SMA) sederajat baik negeri maupun swasta saat ini tengah melaksana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Untuk pelaksanaan MPLS ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) sudah mensosialisasi SE sekaligus Panduan Pelaksanaan Masa MPLS Ramah. SE dan panduan tersebut Harus jadi dasar bagi satuan Pendidikan untuk menyelenggarakan MPLS Ramah di sekolahnya masing-masing. MPLS harus lebih fokus ke orientasi pada penguatan karakter murid, dan wujudkan pendidikan bermutu dengan pelibatan partisipasi semesta. MPLS harus dilakukan dengan humanis tanpa kekerasan. Terkait dengan SE dan panduan terakit pelaksanaan MPLS Ramah bisa mengunjungi langsung laman resmi Kemendiskamsen. Sekretaris Jenderal, Suharti mengatakan, bahwa webinar tersebut memberikan pemahaman yang komprehensif dan inspirasi dalam menyelenggarakan MPLS yang Ramah yang positif, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang para murid secara optimal. Panduan Pelaksanaan MPLS Ramah ini, guru juga menjadi lebih memahami karakteristik dan kebutuhan perkembangan murid baru, sehingga mampu merancang proses pembelajaran mendalam yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Motor Listrik Untuk Transportasi Masa Kini "Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah merupakan momen penting dan strategis dalam proses adaptasi murid baru di lingkungan satuan pendidikan baru. Masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan bukan sekadar kegiatan seremonial atau rutinitas tahunan, tetapi menjadi bagian penting dari proses membangun budaya positif di satuan pendidikan." ungkap Suharti. Tidak hanya itu, Sekjen Suharti juga menuturkan bahwa melalui masa pengenalan, diharapkan dapat mengenal nilai-nilai sekolah, memahami lingkungan belajar, membangun interaksi positif dengan guru dan teman sebaya, serta menumbuhkan semangat belajar yang menyenangkan. Jika Kemendikdasmen memiliki komitmen dalam menghadirkan perubahan nyata dalam lingkungan belajar yang berpihak pada anak. "Oleh karena itu dalam masa pengenalan ini, pelaksanaannya harus dirancang secara menyeluruh, bermakna, dan berfokus pada kebutuhan perkembangan para murid. Salah satunya adalah menyusun Panduan Pelaksanaan MPLS Ramah yang dapat digunakan oleh semua satuan pendidikan sebagai rujukan resmi," terang Suharti. Sementara Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, juga menyampaikan bahwa kebijakan MPLS Ramah dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berkesadaran (Mindful), bermakna (Meaningful) dan Menggembirakan (Joyful) untuk bisa memperkuat karakter dan profil lulusan. BACA JUGA:Rahasia Cita Rasa Pindang Palembang yang Menggoda Lidah "Dalam Surat Edaran Mendikdasmen, dengan pelaksanaan selama lima hari di minggu pertama tahun pelajaran baru yang berlaku pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK. Pengecualian untuk satuan Pendidikan berasrama atau boarding school dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan karena memiliki kebutuhan adaptasi yang lebih kompleks" paparnya. Tujuan dari MPLS Ramah, Rusprita juga menyebutkan yakni agar menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan yang baik, membantu murid baru beradaptasi secara sosial dan emosional, mengenalkan kurikulum, kemudian sarana prasarana, dan budaya satuan pendidikan serta jadi dasar pemetaan kebutuhan perkembangan murid oleh guru. Hal tersebut juga menjadi salah satu wadah pembiasaan positif murid yang dimulai dari menyapa guru, bersikap sopan, dan menjaga kebersihan serta saling menghormati satu sama lain. Jika MPLS Ramah dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua bagian. "Kegiatan yang bersifat wajib harus dilaksanakan dengan mengacu pada silabus dan pilihan yang dipilih sesuai dengan ciri khas dan kebutuhan satuan Pendidikan masing-masing," katanya. Di sisi lain, MPLS Ramah menekankan hal-hal yang dilarang agar menghilangkan praktik perpeloncoan, kekerasan, segala bentuk aktivitas yang merugikan dan tidak mendidik para murid serta kegiatan yang tidak membebani orang tua melalui pungutan dalam bentuk apapun. BACA JUGA:Inovasi Motor Listrik yang Mengubah Wajah Transportasi Modern Jadi, harapannya agar transformasi budaya sekolah yang dimulai sejak hari pertama dalam bentuk MPLS Ramah untuk menjadi gerbang menuju pendidikan yang memuliakan murid, mengedepankan karakter, dan membangun ekosistem aman, nyaman, dan menggembirakan di sekolah.
Kategori :