KORANRM.ID - Pemerintah Desa Sungai Lintang, Kecamatan V Koto, tetap akan merealisasikan program ketahanan pangan hewani. Sama seperti tahun lalu, program ketahanan desa ini berupa pengembangan sapi. Dimana pengembangbiakan sapi sudah dimulai sejak tahun 2024 lalu. Sehingga tahun ini bakal menjadi tahun ke dua realisasi program pengembangbiakan sapi di Sungai Lintang.
Kades Sungai Lintang, Ariyanto, mengatakan, program ketahanan pangan bersumber dari Dana Desa (DD) earmark. Sehingga program tersebut memang sudah ditentukan penggunaannya sebesar 20 persen dari jumlah desa dan wajib direalisasikan. Teruntuk di Sungai Lintang, ketahanan pangan DD tahun 2025 mengarah ke hewani berupa pengembangbiakan sapi. Program pengembangbiakan sapi sudah dimulai sejak tahun 2024 dan sekarang tahun ke dua. Karena tahun 2023, ketahanan pangan Sungai Lintang, pengembangbiakan kambing. BACA JUGA:Sapi Diliarkan Menganggu Program Replanting BACA JUGA:Lebih Mahal dari Sapi, Mengapa Harga Kerbau Selangit? “Program ketahanan pangan DD kita tahun ini lanjut ke pengembangbiakan sapi,”kata Kades. Lanjut Kades, keberlanjutan program ketahanan pangan pengembiakan sapi merupakan usulan dari masyarakat internal desa. Dimana para masyarakat yang belum mendapatkan kesempatan menerima bantuan sapi, berharap di tahun ini. Selain itu, mengurus sapi juga lebih mudah, karena sebelumnya sudah banyak masyarakat yang mengurus sapi. Maka atas dasar usulan dan kesepakatan tersebut, akhirnya pengembangbiakan sapi tahun ini rencananya akan kembali berlanjut. “Dimana program tersebut didasari oleh usulan masyarakat dan telah disepakati secara bersama seluruh unsur desa,”sambungnya. BACA JUGA:Sumsum Tulang Sapi Rahasia Nutrisi untuk Pertumbuhan Anak yang Optimal Masih Kades, selain alasan tersebut, kondisi wilayah Sungai Lintang juga tidak mendukung ke program ketahanan pangan lain. Sebab hampir seluruh wilayah desa ini dipenuhi dengan perkebunan sawit. Maka jika pun anggaran DD ketahanan pangan ingin dialihkan ke bangunan fisik, terkendala regulasi. Pasalnya bangunan fisik ketahanan pangan hanya bisa direalisasikan dikawasan pertanian, seperti persawahan. “Karena tak seperti desa lain, program ketahanan pangan di desa kita tidak bisa ke pembangunan. Sebab desa kita tidak punya wilayah persawahanan,”tutup Kades.
Kategori :