Ini Jam Ngopi Favorit Para Ulama Kata Gus Baha, Waktunya Tenang Ngopinya Khusuk?

Sabtu 03 Feb 2024 - 05:00 WIB
Reporter : ASROFUL
Editor : Ahmad Kartubi

KORAN DIGITAL RM - Sebagian besar orang Indonesia suka minum kopi, terutama di pagi hari  atau sesuda sarapan. Minuman yang berasal dari biji kopi ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. 

Banyak orang yang ngopi untuk menambah energi, mengusir kantuk, atau sekadar bersantai. Namun, apakah Anda tahu kapan waktu yang paling baik untuk ngopi?

Salah satu ulama terkenal di Indonesia, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa disapa Gus Baha, pernah membahas hal ini dalam salah satu ceramahnya. 

Gus Baha mengungkapkan bahwa para ulama memiliki jam ngopi favorit yang berbeda dengan kebanyakan orang.

Menurut Gus Baha, para ulama biasanya ngopi pada saat menjelang subuh, yaitu sekitar pukul 03.00 atau 04.00 pagi. 

Alasannya, karena pada waktu itu suasana masih sepi dan tenang, sehingga cocok untuk mengkaji kitab-kitab agama atau membaca Al-Quran.

BACA JUGA:Waka I DPRD Mukomuko dan Dewan PAN Berdamai

"Para ulama itu ngopinya jam 3 atau jam 4 pagi. Kenapa? Karena itu waktu yang paling tenang. Kalau jam 9 atau 10 pagi, sudah banyak gangguan. Ada yang telepon, ada yang datang, ada yang minta tolong, dan sebagainya. Jadi, ngopinya tidak khusyuk," ujar Gus Baha.

Gus Baha menambahkan, bahwa ngopi pada saat menjelang subuh juga memiliki manfaat kesehatan. 

Ia mengatakan, bahwa ngopi bisa membantu membersihkan ginjal dan melancarkan buang air kecil. Selain itu, ngopi juga bisa meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.

"Ngopi itu juga baik untuk kesehatan. Ngopi itu bisa membersihkan ginjal. Kalau ginjal bersih, buang air kecil lancar. Kalau buang air kecil lancar, badan sehat. 

Ngopi juga bisa meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Makanya, para ulama itu pintar-pintar, karena ngopinya pas," tutur Gus Baha.

Dikutip dari beberpa sumber, ngopi juga memiliki berbagai manfaat lain bagi kesehatan tubuh, seperti:

1. Menjaga kesehatan jantung

Minum kopi secara rutin mungkin dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, karena kopi mengandung antioksidan yang baik untuk pembuluh darah.

2. Mempertahankan berat badan ideal

Minum kopi tanpa gula dapat membantu menurunkan berat badan, karena kopi dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori lebih banyak.

BACA JUGA:Balap Liar, 22 Remaja, 14 Motor, dan 1 Mobil Diamankan

3. Mengurangi risiko diabetes tipe 2

Minum kopi, baik yang mengandung kafein atau tidak, mungkin dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2, karena kopi dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

4. Menurunkan risiko penyakit Parkinson

Kafein di dalam kopi dapat menurunkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit Parkinson, sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan gerakan tubuh. 

Kafein juga dapat membantu orang dengan penyakit Parkinson mengontrol gerak tubuhnya menjadi lebih baik.

Namun, Gus Baha juga mengingatkan, bahwa ngopi tidak boleh berlebihan. 

Ia menyarankan, bahwa ngopi sebaiknya hanya dilakukan satu atau dua kali sehari, dan tidak lebih dari tiga gelas. 

Ia juga mengatakan, bahwa ngopi harus disertai dengan makanan yang bergizi, agar tidak menimbulkan efek samping.

"Ngopi itu jangan berlebihan. Ngopi itu cukup satu atau dua kali sehari, tidak lebih dari tiga gelas. 

BACA JUGA:Kasat Lantas: Sepeda Listrik Tidak Boleh Digunakan di Jalan Raya

Ngopi itu juga harus disertai dengan makanan yang bergizi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, atau roti. Jangan ngopi doang, nanti perutnya sakit," pesan Gus Baha.*

Tags :
Kategori :

Terkait