Program Ketahanan Pangan, Desa di Kecamatan Penarik Ramai-ramai Kembangkan Kambing
Kambing program ketahanan pangan.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Pengembangan kambing sepertinya sedang menjadi trend di Kecamatan Penarik. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya desa di kecamatan ini yang memilih membeli kambing dalam realisasi program ketahanan pangan.
Sebut saja Desa Mekar Mulya, Marga Mukti, Marga Mulya Sakti, Wonosobo, Sumber Mulyo, Maju Makmur, dan lainnya. Jenis kambing yang banyak diminati masyarakat adalah Jawa Randu dan PE.
Selain kambing, ada juga desa yang mengembangkan sapi. Diantaranya Desa Penarik, Sendang Mulyo, dan Mekar Mulya.
Sekdes Sumber Mulya, Wasno, menyampaikan, tahun ini ada 70 ekor kambing program ketahanan pangan. Kambing tersebut diserahkan kepada kelompok tani dengan sistem gaduh. Per 10 kambing, wajib menyetorkan 3 ekor anaknya ke desa. Syaratnya kambing yang disetor sudah mandiri dan laku dijual.
''Induknya tetap menjadi aset desa. Yang memelihara mendapatkan anaknya. Berapapun anak yang lahir, wajib setor 3 ekor. Sisanya untuk yang memelihara,'' jelas Wasno.
Wasno juga menyampaikan, pengembangan kambing program ketahanan pangan, bukan hanya tahun ini saja. Tapi sudah dimulai sejak tahun lalu.
''Tahun 2022 ketahanan pangan kita bibi buah naga. Tahun kemarin dan sekarang ternak kambing,'' ungkap Wasno.
Hal senada disampaikan oleh Kades Marga Mukti, Marwanto. Ia mengatakan pada tahun 2023, jumlah kambing program ketahanan pangan sebanyak 40 ekor. Tahun ini meningkat menjadi 45 ekor.
''Memelihara kambing mudah dan cepat berkembang. Risikonya juga kecil,'' kata Marwanto.
Kades Mekar Mulya, Adi Sutikno, menyampaikan program ketahanan pangan di desanya ada 2 jenis. Kambing dan sapi. Sesuai dengan permintaan kelompok.
''Kelompok yang minta sapi, kita kasih sapi. Yang minta kambing, dibelikan kambing,'' ungkap Adi Sutikno.
Camat Penarik, Khairul Saleh, SKM, MM, menyampaikan standar pembelian kambing ini masih abu-abu. Pasalnya belum ada standar harga yang pasti.
''Standar harga kambing ini belum jelas, apakah ditentukan jenis, umur, atau berat kambing,'' demikian Khairul Saleh.*