Aksi Simpatik Warnai Operasi Nala 2024
Aksi Simpatik Warnai Operasi Nala 2024--
KORAN DIGITAL RM - Terhitung hari ini, tanggal 5 Maret 2024, sudah 2 hari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mukomuko melaksanakan operasi keselamatan Nala 2024 di seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko. Seperti yang telah diumumkan, kegiatan Operasi Keselamatan Nala akan berlangsung dari tanggal 4 hingga 17 Maret 2024
Kapolres Mukomuko AKBP Yana Supriatna, S.I.K., M.Si melalui Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana, S.I.K., M.Si menjelaskan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Mukomuko selama 2 hari pelaksanaan Operasi Keselamatan Nala 2024.
“Kegiatan operasi ini dimulai dengan mengadakan sosialisasi berupa pemasangan spanduk, penyebaran brosur dan stiker Operasi Keselamatan Nala 2024 di sejumlah titik jalan raya dan juga diberikan kepada para pengendara yang melintas,” jelas Kasat Lantas, Selasa.
BACA JUGA:16 Warga Lubuk Pinang Terima Santunan dari Pemkab
Selain sosialisasi, pihak Satlantas Polres Mukomuko juga melakukan peneguran kepada sejumlah pengendara kendaraan bermotor yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Pelanggaran ini termasuk melawan arus, tidak menggunakan helm SNI, serta beberapa pelanggaran lain yang menjadi prioritas dalam operasi keselamatan 2024,” ucapnya.
Operasi keselamatan merupakan upaya Polri dalam mengedukasi masyarakat guna meningkatkan disiplin berlalu lintas, menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, dan pelanggaran lalu lintas.
BACA JUGA:Pacsa Dinormalisasi, Jalan Provinsi di V Koto Muncul Masalah Baru
AKP Rully juga mengimbau kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas demi terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) yang lebih baik.
Operasi Keselamatan Nala 2024 ini menargetkan sejumlah pelanggaran yang sering terjadi dalam berlalu lintas, di antaranya adalah penggunaan handphone saat berkendara, pengemudi di bawah umur, sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang, pengendara sepeda motor tanpa helm SNI, pengemudi mobil tanpa menggunakan safety belt, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, melebihi batas kecepatan, serta pelanggaran terkait overloading dan spesifikasi teknis kendaraan.*