Giliran Honorer RSUD Mukomuko yang Bakal Dirumahkan

rsud mukomuko--bacakoran rakyat bengkulu

radarmukomukobacakoran.com - Pada era pemerintahan sebelumnya, jumlah pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko mencapai angka 500 orang. Terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), Honorer hingga Tenaga Kerja Sukarela (TKS). 

Jumlah tersebut jauh melebihi angka kebutuhan alias overloud. Akibat lebih lanjut, biaya operasional sangat tinggi. 

Memasuki masa kepemimpinan Syafriadi, SKM, M.Kes mulai dilakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk melakukan evaluasi terhadap pegawai, terutama non ASN. 

Memasuki awal 2025, evaluasi sampai pada Satuan Pengaman (Satpam). Terhitung 1 Januari 2025, seluruh Satpam yang berjumlah 12 orang dirumahkan atau dinonaktifkan. 

"Seluruh Satpam dinonaktifkan dulu sambil dievaluasi. Mungkin saja ada yang diaktifkan lagi, tapi tidak seluruhnya," ujar Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi.

Disampaikan Syafriadi, evaluasi terhadap tenaga honorer di RSUD Mukomuko akan dilakukan dalam waktu cepat setelah evaluasi kinerja Satpam selesai.

Ia juga menjelaskan, bagi tenaga honorer yang memiliki kinerja baik maka masih memiliki peluang untuk dipertahankan. Sebaliknya, jika mereka berkinerja buruk maka dapat dipastikan bakal diberhentikan.

BACA JUGA:Banyak Diabaikan, Sabut Kelapa Bisa Dibuat Pupuk Organik Cair, Begini Caranya

BACA JUGA:Bensin Campur Sawit Mulai Diberlakukan

"Evaluasi kinerja itu sangat penting dilakukan. Jika meraka tidak bekerja baik sebagai tenaga honorer, maka akan kita berhentikan dari pada hanya membebani keuangan rumah sakit. Dengan kondisi keuangan yang masih belum stabil, maka kita butuh orang yang benar-benar mau bekerja," tegas Syafriadi.

Ia juga meminta kepada seluruh tenaga honorer agar tidak berkecil hati jika nanti ada yang dikeluarkan. Sebab evaluasi kinerja yang dilakukan RSUD Mukomuko bukan soal senang atau tidak senang.

Namun upaya ini untuk memulihkan kondisi keuangan rumah sakit yang masih belum stabil. Ia juga menerangkan, untuk apa memiliki banyak tenaga honorer jika rumah sakit susah untuk membayar gaji mereka.

"Mereka sudah bekerja, tentu harus kita bayar. Dengan kondisi keuangan yang belum baik, tentu ini akan menjadi masalah tersendiri. Itu sebabnya secara bertahap, kinerja seluruh tenaga honorer akan kita evaluasi. Kalau mengenai kapan waktunya, nanti akan kita sesuaikan," pungkasnya.

Tag
Share