Asal-Usul Kerokan, Peradaban Kuno dan Kearifan Lokal Pengobatan Masuk Angin

Asal-Usul Kerokan, Peradaban Kuno dan Kearifan Lokal Pengobatan Masuk Angin--Screenshot dari web

radarmukomukobacakoran.com- Tradisi turun-temurun ini kerap dilakukan untuk meredakan gejala masuk angin, seperti meriang, pegal-pegal, dan sakit kepala. Namun, tahukah Anda dari mana sebenarnya asal-usul praktik kerokan ini? Mari kita telusuri jejak sejarahnya yang panjang dan menarik.

Jejak Sejarah Kerokan di Berbagai Peradaban

BACA JUGA:Ini Alasanya, Kenapa Bawang Merah Digunakan Untuk Kerokan Badan?

BACA JUGA:Rahasia Ciplukan: Mengenal Buah Kecil yang Penuh Manfaat untuk Kesehatan

BACA JUGA:Kuku Bersih dan Sehat Turut Meningkatkan Penampilan, Hindari 7 Kebiasaan Ini Agar Kuku tidak Rusak

Praktik serupa kerokan ternyata telah ditemukan di berbagai peradaban kuno di seluruh dunia. Di Tiongkok, pengobatan tradisional yang dikenal dengan nama _Gua Sha_ telah dipraktikkan sejak zaman batu.  _Gua Sha_ melibatkan penggoresan kulit dengan batu giok atau tanduk binatang untuk mengeluarkan energi negatif dari dalam tubuh. 

Di Mesir kuno, praktik pengobatan serupa juga ditemukan dalam bentuk _strichmethode_, yaitu penggoresan kulit dengan pisau bedah khusus.  Sementara itu, di Yunani kuno, _Hippocrates_  menganjurkan penggunaan alat logam untuk menggores kulit guna mengatasi berbagai penyakit.

Pengaruh Budaya dan Kearifan Lokal

Di Indonesia, kerokan dipercaya telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Relief di Candi Borobudur menggambarkan seorang tabib sedang melakukan praktik pengobatan yang menyerupai kerokan.  Seiring berjalannya waktu,  kerokan  menyatu dengan budaya dan kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Di Jawa, kerokan dikenal dengan istilah _kerikan_.  Masyarakat Jawa  mempercayai bahwa masuk angin disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur angin dalam tubuh. Kerokan diyakini dapat mengeluarkan angin tersebut dan mengembalikan keseimbangan tubuh.

BACA JUGA:Jarang Diketahui! Inilah 8 Manfaat Luar Biasa Biji Nangka bagi Kesehatan Tubuh Anda

BACA JUGA:Air AC di Kuil India Dipercaya Suci, Warga Berebut Minum, Ahli Kesehatan Beri Peringatan

Teknik dan Alat Kerokan yang Beragam

Teknik kerokan pun beragam di setiap daerah. Ada yang menggunakan koin, batu giok,  atau potongan jahe sebagai alat pengerok.  Balsem khusus  juga sering digunakan untuk mempermudah proses penggoresan dan memberikan efek hangat pada kulit. 

Di daerah tertentu, kerokan  dilakukan dengan  irisan bawang merah  yang diyakini  memiliki khasiat  menyembuhkan.  Meskipun  teknik dan alatnya  beragam,  tujuan  kerokan tetap sama, yaitu  melancarkan peredaran darah  dan  mengurangi  gejala  masuk  angin.

Penjelasan Ilmiah di Balik Kerokan

Meskipun  berakar dari  tradisi,  kerokan  juga  mendapat  perhatian  dari  dunia  medis  modern.  Beberapa  penelitian  menunjukkan  bahwa kerokan dapat  meningkatkan  sirkulasi  darah,  mengurangi  peradangan,  dan  merangsang  sistem  kekebalan  tubuh.

Efek  hangat  yang  ditimbulkan  kerokan  dapat  melebarkan  pembuluh  darah, sehingga  aliran  darah  menjadi  lebih  lancar.  Hal  ini  membantu  mengangkut  oksigen  dan  nutrisi  ke  seluruh  tubuh  serta  membuang  zat-zat  sisa  metabolisme.

Kerokan  dan  Efek  Plasebo

Beberapa  ahli  berpendapat  bahwa  efek  positif  kerokan  juga  dapat  dikaitkan  dengan  efek  plasebo.  Keyakinan  dan  harapan  akan  kesembuhan  dapat  memicu  pelepasan  endorfin,  hormon  yang  berperan  dalam  mengurangi  rasa  sakit  dan  meningkatkan  suasana  hati.

Efek  plasebo  ini  menunjukkan  betapa  pentingnya  aspek  psikologis  dalam  proses  penyembuhan.  Kerokan,  dengan  segala  ritual  dan  tradisinya,  dapat  memberikan  rasa  nyaman  dan  tenang  bagi  penderitanya,  sehingga  mempercepat  proses  pemulihan.

Kerokan  di  Era  Modern

Meskipun  telah  dipraktikkan  selama  berabad-abad,  kerokan  tetap  relevan  di  era  modern.  Di  tengah  kemajuan  teknologi  kedokteran,  kerokan  masih  menjadi  pilihan  alternatif  bagi  banyak  orang  untuk  mengatasi  masuk  angin.

Bahkan,  kerokan  kini  telah  menembus  batas  negara  dan  dikenal  di  berbagai  belahan  dunia.  Beberapa  spa  dan  klinik  kesehatan  di  luar  negeri  menawarkan  kerokan  sebagai  salah  satu  layanan  terapi  tradisional.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  kerokan  memiliki  potensi  untuk  dikembangkan  menjadi  warisan  budaya  Indonesia  yang  mendunia.

Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : www.cnnindonesia.com dan yankes.kemkes.go.id

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20221215132918-255-887790/6-manfaat-kerokan-untuk-kesehatan-tak-cuma-usir-masuk-angin

Tag
Share