Jelang Hadapi Jepang, Timnas Indonesia Mendapat Sanksi dari FIFA

Setelah Kontroversi di Bahrain, Kejutan Besar Ranking FIFA Timnas Indonesia Melonjak--screnshoot dari web

STY Dapat Amunisi Baru

radarmukomukobacakoran.com - Timnas Indonesia segera berjuang meraih poin dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tim berjulukan Garuda itu dijadwalkan menghadapi dua laga berat melawan Timnas Jepang dan Timnas Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

Armada Shin Tae-yong (STY) akan menjamu Jepang pada 15 November 2024. Empat hari berselang atau tepatnya 19 November, giliran Arab Saudi yang menjajal kekuatan Timnas Indonesia di matchday keenam.

Menjelang menghadapi laga penting, Timnas Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Sidang Komite Disiplin FIFA telah diumumkan. Sejumlah pemain dan ofisial tim dijatuhi sanksi karena pelanggaran disiplin. Indonesia sendiri dijatuhi tiga sanksi dan satu peringatan karena terlambat menggelar pertandingan sesuai jadwal kickoff.

BACA JUGA:Edwar Sindir Renjes, Dibalas ‘’Uppercut’’

Indonesia mendapat peringatan dari FIFA karena telat menggelar pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 10 September 2024. Tak ada sanksi yang diberikan imbas pelanggaran ini.

FIFA kemudian melayangkan denda 10.000 Swiss Franc atau setara Rp179,3 juta. Sanksi diberikan karena Indonesia menyebabkan kick off laga China vs Indonesia telat dari jadwal kick off.

Selain itu, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Manajer Timnas Indonesia Sumardji dan asisten pelatih Timnas Kim Jong Jin karena melakukan protes berlebihan usai laga Bahrain vs Indonesia.

Sumardji dilarang mendampingi skuad Indonesia selama satu pertandingan. Selain itu, Sumardji juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta.

Adapun Kim Jong Jin dijatuhi hukuman mendampingi Timnas Indonesia sebanyak empat pertandingan. Ia juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta. Total Indonesia harus membayar denda hingga Rp358,3 juta.

Keduanya dianggap melakukan pelanggaran kode etik dengan melayangkan protes keras terhadap wasit pada laga Bahrain vs Indonesia yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, 10 Oktober 2024.

BACA JUGA:Program Bedah Rumah UPK DAPM Tigo Sepakat Berakhir 2025

Pertandingan ini menjadi sorotan karena gol penyeimbang Bahrain di menit ke-90 plus sembilan. Padahal waktu resmi tambahan waktu injury time adalah enam menit.

Hasil tersebut membuat para pemain dan staf ofisial Indonesia meradang. Rombongan skuad Garuda sempat melakukan protes kepada perangkat pertandingan. Imbasnya, Sumardji dan Kim Jong Jin dijatuhi hukuman larangan mendampingi pemain dan denda oleh FIFA.

Disisi lain, nasib kontras dialami timnas Indonesia dengan Jepang. Skuad Garuda dapat tambahan amunisi, sementara Samurai Biru hadapi kondisi krisis. Dimana ada beberapa pemian inti Jepang yang tidak bisa main saat menghadapi Indonesia, karena cidra.

Adapun pemain Jepang yang mengalmi cidra adalah Takhiro Tmoiyasu dan Hiroki Ito. Tannihuchi merupakan pemain yang dibutuhkan, memimpin pertahanan di formasi tiga bek.

BACA JUGA:Rahasia Rempeyek Renyah: Tips dan Trik Agar Rempeyek Tetap Garing Lebih Lama!

Sementara itu, menghadapi Jepang, STY mendapatkan amunisi baru. Amunisi dimaksud adalah Kevin Diks, yang telah mengambil sumpah WNI pada Jumat (8/11/2024) di Denmark. Dikabarkan perpindahan federasi telah rampung. Selain itu, Mees Hilgers juga telah sembuh dari cedera. Pemain keturunan Manado ini bermain di laga FC Twente vs Ajax Amsterdam, Minggu (10/11/2024).

Tag
Share