Kata Warga RSUD Mukomuko Akan Bangkrut
Kata Warga RSUD Mukomuko Akan Bangkrut --ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM - Sejak setahun terakhir, managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bekerja keras untuk mengembalikan citanya di mata masyarakat.
Hanya saja, hasil dari upaya ini sepertinya belum maksimal. Yang terjadi justru sebaliknya, di mata masyarakat, kondisi rumah sakit dianggap semakin buruk. Bahkan ada warga yang mengatakan rumah sakit milik pemerintah daerah ini mulai bangkrut.
"Rumah sakit kita ini sepertinya mulai bangkrut. Mau operasi kecil saja, harus beli benang di luar," ujar Widanu, warga Kecamatan Air Manjuto.
Hal senada disampaikan Pawitno. Ia mengatakan kondisi rumah sakit semrawud. Parkir kendaraan tidak beraturan, banyak sampah tumpah dari tempatnya. Dibeberapa bagian, rumput tumbuh dengan bebas.
BACA JUGA:Pemdes Diminta Jangan Nambah Libur Tahun Baru
"Rumah sakit kayak sudah tidak diurus lagi. Jorok," kata ayah dua orang anak ini.
Dikutip dari laman radarmukomuko.com, diperkirakan mulai tahun depan beban berat rumah sakit bakal ikut dipikul oleh Dinas kesehatan (Dinkes) Mukomuko. Sebab sejak beberapa waktu lalu, usulan untuk mengembalikan rumah sakit berada di bawah naungan Dinas kesehatan sudah disampaikan ke kementrian melalui pemerintah Provinsi Bengkulu.
Artinya rumah sakit hanya berupa unit pelayanan kesehatan dari dinas. Tidak seperti sekarang, rumah sakit merupakan OPD tersendiri yang lepas dari kewenangan Dinkes.
Kepala Dinas kesehatan Mukomuko, Bustam Bustomo,M.Kes mengatakan sesuai dengan ketentuan, kedepan rumah sakit daerah menjadi unit di bawah Dinas Kesehatan. Usulan pengembalian rumah sakit dibawah Dinkes sudah dalam proses pengajuan ke kementerian.
BACA JUGA:Truk TBS Tanpa Jaring Pengaman, Mengancam Keselamatan
kedepan, ada dua rumah sakit yang bakal menjadi unit dibawah komando dinas kesehatan, yaitu RSUD Mukomuko dan RS Pratama di Ipuh.
"Ini aturan yang mengharuskan rumah sakit daerah menjadi unit yang berada dibawah dinas kesehatan. Bentuknya nanti rumah sakit menjadi unit pelayanan kesehatan," kata Bustam.*