Puluhan Ton Bibit Bawang Merah Dikucurkan ke Mukomuko, Hasilnya...?
Panen bawang merah bibit bantuan Pemda Mukomuko.-Sahad-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com - Sejak tahun 2017 lalu, pemerintah telah mengucurkan Puluhan ton bantuan bibit bawang merah ke Kabupaten Mukomuko. Tujuannya adalah memancing petani untuk menanam dan mengembangkan bawang merah di kabupetan ini.
Setelah 7 tahun berjalan, bisa dikatakan belum ada petani Mukomuko yang sukses dalam budidaya bawang merah. Kalaupun ada yang menanam, jumlahnya masih sangat terbatas, bisa dihitung dengan jari.
Salah seorang petani holtikultura senior di Kabupaten Mukomuko, Edri Yansen, menyampaikan secara geografis Mukomuko cocok untuk mengembangkan bawang merah. Hanya saja sejauh ini belum ada petani yang fokus menanam bawang merah.
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Lubuk Selandak Mulai Ada Kepastian
Hanya ada beberapa petani saja yang sering menanam bawang merah. Di Kecamatan Teramang Jaya, ada nama Poniman dan di Teras Terunjam, ada Edri Yansen.
"Kalau ditotal bibit bawang merah bantuan sudah mencapai puluhan ton. Tapi sampai sekarang belum ada petani yang fokus budidaya bawang merah," ujar Yansen saat panen bawang merah di kebunnya, Kamis 17 Oktober 2024.
Ada beberapa hal yang membuat petani belum fokus budidaya bawang merah. Pertama sulit mendapatkan bibit serta harganya mahal. Kedua menanam bawang merah tingkat kesulitannya tinggi.
"Banyak kendala yang dihadapi petani saat tanam bawang merah. Faktor cuaca saja bisa berakibat gagal panen," tambah Yansen.
Tidak mudah untuk menjadikan petani bawang merah di Mukomuko. Butuh waktu lama dan proses panjang. Hal ini sepertinya dipahami oleh pemerintah, buktinya pemerintah terus memberikan bantuan bibit demi merangsang petani cinta dengan bawang merah.
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Lubuk Selandak Mulai Ada Kepastian
"Dulu bibit bawang merah bantuan dari pusat. Tahun ini ada banyak bibit bawang merah menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus, red). Saya bukan penerima bantuan, tapi ikut menenam. Inilah bentuk dukungan saya terhadap program pemerintah," ungkap Yansen.