Distan Imbau Desa Laporkan Kambing dan Sapi Program Ketahanan Pangan

Kambing.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com – Dalam tiga tahun terakhir, banyak desa di Mukomuko melakukan pengadaan sapi dan kambing. Hal tersebut merupakan realisasi dari program ketahanan pangan. Sayangnya tidak semua desa melapor kepada petugas kesehatan hewan setempat. Akibatnya pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian (Distan) belum mengetahui secara pasti jumlah sapi dan kambing yang ada di Kabupaten Mukomuko. 

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni, mengatakan banyak desa yang membeli kambing dan sapi dalam tahun ini. Namun demikian, sejauh ini data pastinya belum ada. Hal ini wajar karena program di desa masih berjalan. 

‘’Data pasti sapi dan kambing belum masuk. Yang pasti bertambah, karena pengadaan pemerintah desa. Saya mengimbau pemerintah desa melapor kepada petugas kesehatan hewan di wilayah masing-masing,’’ imbau Diana.

Dikatakan Diana, sapi dan kambing merupakan ternak yang rawan terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang paling penting dan paling ditakuti oleh semua negara di dunia. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, sangat penting pemerintah desa melibatkan petugas kesehatan hewan setempat dalam proses pengadaan sapi maupun kambing. 

BACA JUGA:Gunakan Organik, Tidak Meninggalkan Kimia

‘’SOP-nya (Standar Operasional Porsedur, red) sapi dan kambing yang akan dibagikan kepada warga harus ada surat kesehatan dari petugas berwenang,’’ tambah Diana.

Melibatkan petugas kesehatan hewan sangat penting, selain mengantisipasi adanya penyakit menular, juga sebagai data pemerintah. Data ini menjadi acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Misalanya rencana pengadaan vaksin, program vaksinasi dan sebagainya.

‘’Saya minta kepada petugas di lapangan untuk mendata ternak (Sapi dan Kambing, red) yang ada, karena akan menjadi acuan program 2025,’’ kata Diana.

Kades Mekar Jaya, Mulyatman, menyampaikan tahun ini desanya membeli 55 ekor kambing. Terdiri dari dari 44 betina dan 11 jantan. Kambing-kambing tersebut merupakan program ketahanan pangan 2025. Pada tahun 2023 lalu, Mekar Jaya juga membeli kambing. 

‘’Sudah 2 tahun, program ketahanan pangannya berupa kambing. Dan kami melibatkan dokter hewan,’’ demikian Mulyatman.

Tag
Share