Peringati HKN, Direktur Ungkap Kondisi Internal RSUD
HKN ke-59, RSUD Mukomuko.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM - Beban berat ada di pundak Syafriadi, SKM, M.Kes saat ditunjuk menjadi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko. Ketika itu kondisi rumah sakit bisa dikatakan sedang berada di titik terendah.
Hutang 'Setinggi gunung' kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit hampir hilang. Proses hukum yang sedang berjalan, juga menyita waktu dan perhatian pihak managemen. Setelah sekitar 8 bulan berjalan, perubahan sedikit demi sedikit kondisi rumah sakit mulai membaik.
Diawali dengan meningkatnya kekompakan pegawai, dilanjutkan membaiknya pelayanan. Sengaimana diungkapkan oleh Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59, Sabtu (25/11).
BACA JUGA:Ketua PWI Pusat Programkan UKW Gratis Tahun 2024
Kepada wartawan koran ini, Syafriadi menyampaikan, salah satu kemajuan yang luar biasa terjadi di internal rumah sakit. Para pegawai kompak dan bersatu dan satu tujuan memajukan rumah sakit. Meskipun memiliki tugas yang berbeda, tapi saling mendukung.
"Alhamdulillah, seluruh pegawai kompak dan bersatu," ujar Syafriadi.
Disampaikan Syafriadi, salah satu bukti kelompok pegawai RSUD adalah dengan digelarnya peringatan HKN ke-59 ini. Demi sukses acara ini, mereka bahu-membahu bekerjasama dan saling dukung menggelar peringatan HKN ke-59.
"Dalam acara ini, mereka rela iuran. Kegiatan ini tidak dibiayai uang rumah sakit, tapi hasil iuran mereka," tambah Syafriadi.
Masih Syafriadi, perubahan ini baru awal. Masih banyak pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakan. Untuk menjadi rumah sakit yang ideal sesuai dengan keinginan masyarakat, masih banyak yang harus dikerjakan.
BACA JUGA:Siring Darurat Solusi Atasi Irigiasi Jebol
"Perubahan ini baru awal. Masih banyak yang harus dikerjakan agar rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang sesuai harapan masyarakat," ungkap Syafriadi.
Syafriadi mengakui pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Perubahan yang sudah terjadi, tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Mulai dari dukungan pegawai, baik dokter, perawat, bidan, dan sebagainya. Tidak kalah penting dukungan dari pemerintah daerah, baik eksekutif dan legislatif, serta dukungan masyarakat.
"Perjalanan masih panjang, kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan semua pihak sangat kami harapkan," harap Syafriadi.*