Miris Burung-Burung Berikut Ini Terancam Punah Bahkan Beberapa Jenis Telah Punah

Reporter: Irma |

Editor: Ahmad Kartubi |

Jumat , 21 Jun 2024 - 06:00

Miris Burung-Burung Berikut Ini Terancam Punah Bahkan Beberapa Jenis Telah Punah --Istimewah

[email protected] - 1. Pemburu kriptik (Cichlocolaptes mazarbarnetti)

Status: Punah

Pemburu kriptik adalah burung endemik asli Brasil. Burung ini hanya dapat ditemukan di hutan di barat daya Brasil, salah satu kawasan dengan tingkat deforestasi tertinggi di dunia.

Kemiripannya dengan burung pemakan daun di Alagoas membuat burung ini hanya diidentifikasi sebagai burung spesies baru pada tahun 2014 sehingga data ekologi dan populasi terbatas. Sayangnya, burung ini sempat dianggap punah sebelum diteliti lebih lanjut. Memang benar, burung misterius pemburu pohon ini terakhir kali terlihat pada bulan April 2007.

2. Alagoas Foliage Gleaner (Philydor novaesi)

Status: Punah

Alagoas Foliage Gleaner adalah burung endemik Brasil lainnya yang dinyatakan punah pada dekade ini. Burung ini hanya dapat ditemukan di wilayah Alagoas dan Pernambuco di barat daya Brazil. Jumlah burung ini menurun secara signifikan akibat konversi hutan menjadi perkebunan tebu dan pembalakan liar. Spesies ini terakhir ditemukan pada tahun 2011 dan telah dinyatakan punah oleh pemerintah Brazil sejak tahun 2014.

3. Poo-uli (Melamprosops phaesoma)

Status: Punah

miris burung-burung berikut ini terancam punah bahkan beberapa jenis telah punah                             radarmukomuko@bacakoran.co  - 1. pemburu kriptik (cichlocolaptes mazarbarnetti)
status: punah
 
pemburu kriptik adalah burung endemik asli brasil. burung ini hanya dapat ditemukan di hutan di barat daya brasil, salah satu kawasan dengan tingkat deforestasi tertinggi di dunia.
 
kemiripannya dengan burung pemakan daun di alagoas membuat burung ini hanya diidentifikasi sebagai burung spesies baru pada tahun 2014 sehingga data ekologi dan populasi terbatas. sayangnya, burung ini sempat dianggap punah sebelum diteliti lebih lanjut. memang benar, burung misterius pemburu pohon ini terakhir kali terlihat pada bulan april 2007.
 
2. alagoas foliage gleaner (philydor novaesi)
status: punah
 
alagoas foliage gleaner adalah burung endemik brasil lainnya yang dinyatakan punah pada dekade ini. burung ini hanya dapat ditemukan di wilayah alagoas dan pernambuco di barat daya brazil. jumlah burung ini menurun secara signifikan akibat konversi hutan menjadi perkebunan tebu dan pembalakan liar. spesies ini terakhir ditemukan pada tahun 2011 dan telah dinyatakan punah oleh pemerintah brazil sejak tahun 2014.
 
3. poo-uli (melamprosops phaesoma)
status: punah
 
poo-uli adalah burung endemik asli maui, di pulau hawaii. saat pertama kali diidentifikasi pada tahun 1973, diperkirakan terdapat 100 hingga 200 poo-uli di kawasan hutan ohi'a. jumlah ini menurun drastis ketika pada tahun 1995 hanya ditemukan tiga kotoran. salah satu caca-uli ditangkap pada bulan september 2004, namun akhirnya mati pada bulan november 2004. 
 
sampai saat ini, dua individu sisanya belum pernah ditemukan sejak tahun 2003 -2004 dan dianggap punah. kepunahan caca-uli antara lain disebabkan oleh rusaknya habitatnya dan merebaknya nyamuk pembawa penyakit. hilangnya sumber makanan poo-uli akibat kemunculan tikus dan siput asing juga menjadi salah satu penyebab punahnya jenis burung ini.
 
4. spix parrot (cyanopsitta spixii)
status: punah di alam liar
 
spix parrot adalah burung dengan habitat alami di são francisco, brazil dan merupakan spesies burung utama disney film animasi, rio. burung ini mengalami penurunan populasi yang sangat pesat hingga pada tahun 1987-1988 diperkirakan hanya tersisa tiga individu di alam liar, ketiganya ditangkap untuk diperdagangkan secara ilegal. pada bulan juli 1990, tetapi belum ditemukan sejak tahun 2000. menurut angka tahun 2012, hanya tersisa sekitar 90 ekor macaw spix, semuanya hidup di penangkaran. penurunan jumlah macaw disebabkan oleh perburuan ilegal dan penggundulan habitat.
 
5. trulek jawa (vanellus macropterus)
status: terancam punah (kemungkinan besar punah)
 
trulek jawa merupakan satwa endemik pulau jawa yang banyak ditemukan di sekitar kawasan biota perairan seperti sungai, muara dan rawa. habitat aslinya diyakini berada di padang rumput terbuka di sepanjang pantai utara jawa barat dan pantai selatan jawa timur. di daerah lamongan dan lumajang, burung ini dikenal juga dengan nama kruwok, pruwok dan plirik.
 
javan trulek terakhir ditemukan pada tahun 1940 di dataran citarum. burung ini sangat langka sehingga tidak ada bukti fotografis atau spesimen baru yang ditemukan. namun masyarakat setempat beberapa kali melaporkan keberadaan burung ini pada tahun 2013.
 
6. eskimo curlew (numenius boralis)
status: terancam punah (kemungkinan besar punah)
 
eskimo curlew adalah burung yang dapat ditemukan di semenanjung bathurst dan point lake di kanada dan mungkin alaska, as. burung ini bermigrasi ke berbagai negara di amerika selatan seperti argentina, brazil dan chile. burung ini mengalami penurunan populasi sejak tahun 1890-an dan menjadi sangat langka pada abad ke-20.
 
burung eskimo terakhir kali ditemukan di alam liar di amerika selatan pada tahun 1939, sedangkan burung eskimo terakhir kali ditemukan di barbados pada tahun 1963. namun, ada telah beberapa laporan mengenai keberadaan burung ini pada tahun 1981-2012. penyebab kepunahan burung ini diyakini karena hilangnya habitat aslinya dan perburuan liar.
 
7. burung hantu kerdil pernambuco (glaucidium mooreorum)
status: terancam punah (kemungkinan besar punah)
 
burung hantu kerdil pernambuco adalah spesies burung yang ditemukan di reserva biológica de saltinho, pernambuco, brasil. burung ini baru teridentifikasi pada tahun 2002 berdasarkan spesimen, namun rekaman suaranya sudah diketahui sejak tahun 1990.
 
burung hantu kerdil pernambuco terakhir kali ditemukan pada tahun 2004. beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahuinya. burung di daerah tersebut, habitatnya pada akhirnya nol. namun hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi dan deskripsi tentang burung ini sehingga menyulitkan identifikasinya. salah satu faktor yang diyakini menjadi penyebab punahnya spesies burung hantu ini adalah penggundulan hutan. habitat alami burung hantu kerdil pernambuco kemungkinan besar sudah berkurang luasnya, dari semula 39.500 km2 menjadi 1.900 km2.
 
8. burung beo abu-abu (anodorhynchus glaucus)
status: terancam punah (kemungkinan besar punah)
 
macaw dapat ditemukan di argentina bagian utara, paraguay bagian selatan, uruguay bagian selatan bagian barat, dan brasil. burung ini awalnya tersebar luas di wilayah tersebut, namun mengalami penurunan populasi yang menjadikannya langka sejak pertengahan abad ke-19. menurunnya populasi burung ini disebabkan oleh lingkungan yang rusak dan perburuan ilegal yang meningkat. 
 
burung macaw gipsi hanya ditemukan dua kali pada abad ke-20, yaitu pada tahun 1951 di uruguay dan pada tahun 1960 di. parana, brasil. namun beberapa kesaksian masyarakat setempat mengaku pernah menjumpai burung ini.
 
9. burung beo kaledonia baru (charmosyna diadema)
status: terancam punah (kemungkinan besar punah)
 
burung beo kaledonia baru adalah burung endemik asli kaledonia baru. burung ini terakhir kali ditemukan pada tahun 1913, namun penduduk setempat melaporkan keberadaannya pada tahun 1950-an dan 1976.
 
meskipun demikian, para ilmuwan masih mengklasifikasikan burung ini sebagai spesies yang terancam punah. spesies ini terancam punah karena perilaku nomadennya salah satu faktor yang sulit dideteksi. jenis burung. faktor-faktor yang diyakini bertanggung jawab atas penurunan populasi burung antara lain munculnya penyakit burung seperti flu burung dan masuknya tikus.
 
10. kokako pulau selatan (callaeas cinereus)
status: terancam punah (kemungkinan besar punah)
 
kokako pulau selatan adalah burung endemik asli selandia baru. burung ini awalnya disebut gagak selandia baru karena bentuknya yang menyerupai burung gagak.
 
burung ini awalnya umum di wilayah selandia baru, namun populasinya telah menurun karena migrasi berbagai spesies invasif. mamalia seperti tupai, tikus dan kucing. burung ini terakhir ditemukan pada tahun 2007.