Hati-hati Telur Nyamuk Aedes Aegypti Bisa Bertahan 8 Bulan Tanpa Air

Sambutan Camat Penarik, mengingatkan DBD.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Penarik, salah satu kecamatan yang memiliki kasus Demam Berdarah Dengue (BDB) cukup tinggi di Kabupaten Mukomuko. Bahkan ada korban yang meninggal dunia. Sehubungan dengan itu, Camat Penarik, Khairul Saleh, SKM, MM mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap serangan DBD. 

‘’Masyarakat perlu paham dan mengenali sifat nyamuk DBD, sehingga bisa mengambil langkah yang tepat mengatasinya,’’ ujar Khairul, dalam sambutannya di kantor Desa Marga Mulya Sakti (MMS).

Dijelaskan Khairul, nyamuk DBD berwarna hitam dengan bercak putih pada tubuhnya. Nyamuk betina perlu menghisap darah untuk menghasilkan telur, sedangkan nyamuk jantan makan dari sari bunga. Nyamuk DBD lebih aktif pada siang hari, namun dapat pula menggigit pada malam hari jika pencahayaan baik.

Nyamuk DBD paling sering berkembang biak pada musim penghujan. Jarak terbang nyamuk kurang dari 100 meter. Umur hidup nyamuk adalah 3 minggu. Nyamuk DBD membawa virus di dalam tubuhnya. Penyakit DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Gejala penyakit muncul 4-7 hari setelah digigit nyamuk.

Nyamuk DBD hidup dalam 4 tahapan, yaitu telur, larva, pupa dan nyamuk seperti berikut ini :

BACA JUGA:Inilah 20 Status Desa Mandiri di Kabupaten Mukomuko

- Nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air

- Kemudian telur menetas di air menjadi larva

- Setelah 1 minggu larva berubah menjadi pupa

- Pupa berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Keseluruhan daur hidup nyamuk berlangsung selama 8-10 hari.

Nyamuk dapat bertelur di dalam maupun di luar rumah. Nyamuk betina bertelur sampai 5 kali selama hidupnya dan mengeluarkan 100 telur dalam sekali bertelur. Telur nyamuk tampak seperti kotoran berwarna hitam. Telur ini sangat lengket di dinding penampungan air dan dapat bertahan tanpa air hingga 8 bulan. Artinya, jika tempat penampungan terisi air kembali baik karena hujan atau karena diisi ulang, telur akan menetas kembali.

BACA JUGA:Polres Mukomuko Potong 3 Ekor Sapi Kurban

‘’Mengapresiasi langkah pemerintah Desa Marga Mulya Sakti, yang telah melakukan fogging mandiri di seluruh permukiman warga. Tapi ini tidak cukup untuk mengatasi DBD, karena siklus nyamuk DBD sangat panjang,’’ pesan Khairul.*

Tag
Share