Filosofi Kebudayaan Ikan Mas Arsik Suku Bata Toba Sumatra Utara
Filosofi Kebudayaan Ikan Mas Arsik Suku Bata Toba Sumatra Utara --Istimewah
[email protected] - Suku Batak Toba merupakan salah satu suku bangsa yang budayanya berbeda dengan suku lainnya, termasuk masakan khas yang mereka tawarkan, termasuk ikan mas arsik yang diwariskan secara turun temurun sebagai sajian yang dapat dinikmati oleh semua orang. sepanjang hari, tetapi juga disajikan pada saat upacara adat. Hidangan ini sering dihidangkan pada acara pernikahan, kelahiran, acara keagamaan dan beberapa acara lainnya. Ikan Mas Arsik merupakan masakan tradisional Batak Toba dengan cita rasa rempah-rempah tradisional.
Penyiapan masakan ini sesuai dengan namanya yaitu. di arsik artinya Dimasak dengan salah satu bumbu yang mempunyai daya mengikat yang kuat yaitu andaliman, bumbu ini merupakan salah satu bumbu yang menempati kedudukan tinggi dalam pengikat rasa pada pembuatan ikan mas arsik. Karena tanpa menggunakan bumbu ini masakan ikan mas tidak akan sempurna. Andaliman merupakan bumbu khas Batak Toba dengan rasa pedas dan pahit. Jika dilihat dari cara pembuatannya, ikan mas arsik ini dimasak seperti dengan bumbu kuning, namun nyatanya menggunakan bumbu andaliman yang membuat masakan ini berbeda dengan masakan daerah lainnya.
Ikan mas adalah bahan utamanya. masakan khas Batak ini. Dipilih dari ikan segar dan sehat. Kemudian diolah dengan bumbu halus yang berasal dari rempah alami asli negeri Batak. Ciri-ciri ikan mas arsik juga terlihat dari uram-uramnya.
Uram-uram merupakan sayuran yang dimasak bersamaan dengan ikan mas arsik. Sebagian uram ini diletakkan di atas dan di bawah ikan mas. Uram-uram yang diletakkan di bagian bawah yaitu serai dibuat agar sisik ikan mas arsik tidak rusak jika bersentuhan langsung dengan wajan panas akibat api. Sedangkan uram-uram terbuat dari ikan mas arsik yaitu sayur yang terbuat dari kacang panjang, bawang batak/bawang rambu, tangkai sambal atau biasa dikenal dengan tangkai bunga kecombrang. Berbeda dengan makanan lainnya, setelah perut ikan mas dibersihkan, uram-uram juga dimasukkan ke dalam perut ikan mas, dicampur dengan bumbu halus.
Kemudian dilanjutkan dengan telur ikan mas, letakkan di atas wajan dan miringkan. Ikan mas ini tidak bisa dipotong-potong jika digunakan untuk upacara adat Batak. Karena dalam acara adat Batak harus menggunakan ikan mas utuh. Ini melambangkan kepenuhan hidup manusia. Sebaliknya dengan menggunakan ikan yang dipotong-potong berarti masyarakat atau masyarakat berharap penerima ikan mas tersebut tidak mempunyai keturunan.
Dalam beberapa upacara adat, pemberian ikan mas kepada arsik juga merupakan cara tertentu. untuk menghindari kekalahan. nilai seseorang, itu sakral. Pemberian ikan mas arsik sebagai identitas budaya masih sangat melekat pada masyarakat Batk Toba ketika melakukan berbagai upacara adat, khususnya upacara adat pernikahan, upacara kelahiran, upacara syukuran dan acara lainnya. Hidangan ikan mas arsik ini disajikan dengan nasi dalam piring yang sesuai dengan ukuran ikan mas utuh.
Alasan mengapa ikan mas arsik ini sebaiknya diletakkan di atas alas nasi adalah karena pada saat memberi makan ikan mas arsik harus dalam posisi berenang, oleh karena itu nasi diletakkan sebagai tumpuan untuk membantu mencegah ikan mas arsik terjatuh. Ubah posisinya dan kepala ikan mas arsik kemudian akan menghadap ke penerima ikan. Jika ikan mas arsik yang dihidangkan lebih dari satu, maka ikan mas arsik tersebut harus berada pada posisi yang sama secara berturut-turut.