Mengenal Makna Dibalik Tradisi Potong jari Niki Paleg Suku Dani Papua
[email protected] - Sebagai negara yang terkenal dengan keberagaman suku, budaya, agama dan adat istiadat, Indonesia kaya akan budaya nasional--Istimewah
Walaupun, di lain sisi orang-orang suku Dani mengaku tak dapat berbuat banyak dengan jari-jari mereka yang tidak utuh. Secara sederhana, arti keluarga bagi suku Dani dapat dianalogikan seperti lima jemari dengan satu kegunaan gerak yang sama.
Biasanya, seorang suku Dani yang sudah menuntaskan kewajibannya menjalani tradisi Niki Paleg akan menyandang rasa bangga dan lebih diterima di lingkungan sekitarnya sebab telah melunasi keharusan adat istiadat yang dimiliki sebagai simbol pilu atas kepergian orang terkasih. Lain halnya dengan seorang.
Tradisi Niki Paleg sebagai simbol atas kehilangan dan dukacita perginya orang-orang terkasih menjadikan hal tersebut bukti bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, hukum, moral dan yang lainnya yang diperoleh sebagai bagian dari masyarakat. Untuk itu, makna dan pesan simbolik yang terkandung dalam tradisi Niki Paleg merupakan cara dari bagaimana orang- orang suku Dani menginterpretasikan dunia mereka.
Tradisi Niki Paleg dianggap bertujuan agar ruh tetap berada di dalam honai atau rumah adat suku Dani hingga luka pada jari yang dipotong sembuh. Dalam pelaksanaan tradisi ini bagian yang akan dipotong adalah dua ruas jari.
Makna lain dibalik ritual ini dapat diartikan sebagai usaha untuk menghindari bencana dan musibah agar tidak terulang lagi. Pemotongan dapat dilakukan dengan menggunakan benda tajam seperti pisau, parang, dan kapak. Pilihan lainnya adalah mengikat jari dengan tali hingga mati rasa lalu dipotong.
Masyarakat Dani enggan menjalani kehidupan normal selama masa berkabung. kehilangan yang mereka rasakan bukanlah sesuatu yang seharusnya terjadi dalam hidup.
Tradisi ini menjadi kenyataan di Indonesia, khususnya di Papua. Budaya ini terkenal dengan tragedi ketika masyarakat dengan sukarela memotong salah satu atau bahkan keempat jarinya sebagai tanda cinta kepada almarhum.
Selain tradisi Niki Paleg, masyarakat Dani juga kerap melakukan perilaku yang tidak biasa seperti membuang mayat ke Sungai Wamena sebagai bentuk penyesalan atas hilangnya anggota keluarga secara permanen, demi kelangsungan hidup mereka masih sangat diperlukan. . Di dalam dunia. Tindakan ini mengandung makna bahwa tubuh yang dibuang ke sungai akan diiringi kematian karena tidak dapat hidup tanpanya.