Cabor Andalan Siap Jadi Lumbung Emas, Indonesia Targetkan 80 Emas di SEA Games 2025 Thailand
Putri Kusuma Wardani, atlet andalan Indonesia cabang bulutangkis di Sea Games 2025.-Sahad-Sceenshot
koranrm.id — Sejumlah cabang olahraga (cabor) andalan Indonesia diproyeksikan menjadi motor utama perolehan medali emas pada SEA Games 2025 di Thailand. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah sepakat menargetkan minimal 80 medali emas dan finis di tiga besar klasemen akhir. Target ini ditopang kekuatan 52 cabang olahraga yang telah melalui proses review mendalam, termasuk cabor unggulan seperti bulutangkis, angkat besi, pencak silat, atletik, dan e-sport.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menyampaikan bahwa Indonesia akan mengirimkan lebih dari 900 atlet untuk menghadapi event yang berlangsung 9–20 Desember 2025 tersebut. Menurutnya, proses review berjalan konstruktif dan mampu menyelaraskan optimisme cabor dengan analisis objektif tim penilai.
“Dialog berjalan kondusif untuk menjembatani keyakinan jumlah medali versi cabor dengan penilaian tim review yang mempertimbangkan kekuatan negara pesaing,” ujar Surono, Kamis (4/12/2025).
“Pada akhirnya seluruh cabor sepakat menerima target medali yang ditetapkan pemerintah. Ketika target diumumkan ke publik, itu menjadi komitmen bersama,” tambahnya.
Cabor Unggulan Jadi Harapan Utama
Bulutangkis tetap menjadi tumpuan Indonesia untuk mendulang emas, disusul angkat besi yang kerap menjadi penyumbang medali di level internasional. Pencak silat sebagai cabang seni bela diri asli Indonesia pun diperkirakan kembali menjadi salah satu lumbung emas. Atletik menunjukkan tren peningkatan performa dalam beberapa tahun terakhir, sementara e-sport tampil sebagai cabang baru yang semakin menjanjikan.
Tak hanya cabor utama, sejumlah cabang baru seperti MMA, teqball, dan modern pentathlon juga tak luput dari evaluasi potensi medali.
Dengan keragaman cabor tersebut, kontingen Indonesia diproyeksikan memiliki komposisi yang lebih solid dan kompetitif.
Deputi Surono menegaskan bahwa hasil review menjadikan proyeksi medali lebih realistis, khususnya dari cabor-cabor unggulan.
“Mimpi kita semua adalah meraih emas sebanyak mungkin, bahkan melebihi target. Kami terus mendukung dan mendorong para atlet agar tampil total di SEA Games 2025,” ucapnya.
Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Ade Lukman, menilai target 80 emas bukan angka yang berlebihan. Menurutnya, perhitungan pemerintah sejalan dengan hitung-hitungan internal dari masing-masing cabor.
“KONI, pengurus besar cabor, dan Kemenpora sepakat soal target. Kami mengedepankan persatuan dan kesolidan demi tercapainya prestasi,” ujarnya.
Sekjen NOC Indonesia, Wijaya Mithuna Noeradi, menambahkan bahwa target medali merupakan hasil analisa komprehensif tim review yang telah menggali potensi, kekuatan, hingga hambatan di tiap cabor.
“Hasil review final merupakan kesepakatan bersama antara Kemenpora, NOC, dan pengurus besar cabor. Semua stakeholder olahraga berada pada garis yang sama mengenai target ini,” tegasnya.
SEA Games 2025 Thailand yang berlangsung pada 9–20 Desember mendatang akan menjadi ujian besar bagi cabang olahraga unggulan Indonesia dalam menjaga tradisi emas dan memperkuat posisi Indonesia di kancah Asia Tenggara.
Dengan dukungan penuh pemerintah, federasi, serta kesiapan atlet-atlet terbaik, cabor andalan diharapkan menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan target 80 emas dan mengamankan podium tiga besar.