Air Sungai Hitam Meluap, Petani Padang Gading Diancam Buaya

Beginilah kondisi lahan kebun sawit masyarakat Desa Padang Gading ketika Sungai Air Hitam meluap dimusim kemarau.-Dedi Sumanto-Radar Mukomuko

koranrm.id - Sejumlah petani sawit yang berada di wilayah Desa Padang Gading, Kecamatan Sungai Rumbai, Mukomuko Bengkulu, terancam dengan keberadaan buaya. Terutama setiap musim kemarau, Sungai Air Hitam yang bermuara di wilayah Desa Padang Gading tersebut, meluap hingga merendam areal perkebunan sawit milik petani setempat.

Untuk mengatasi hal ini, masyarakat dan petani sawit setempat, membutuhkan pembangunan tanggul di mulut muara Sungai Air Hitam. Dengan estimasi kebutuhan anggaran lebih kurang sekitar Rp 2 Miliar. Karena kebun petani yang terdampak akibat luapan Sungai Air Hitam ini, bukan lagi puluhan Hektar (Ha), tapi sudah ratusan hektar. Meluapnya Sungai Air Hitam ini, juga mengancam keselamatan petani dari sekarang buaya. 

Kepala Desa (Kades) Padang Gading, Pujianto, dikonfirmasi mengatakan, dia sebagai Kades mewakil masyarakat Desa Padang Gading, terutama petani sawit yang terdampak akibat luapan Sungai Air Hitam.

Sekarang berupaya mengajukan proposal permohonan ke Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu, untuk pembangunan tanggul di mulut muara Sungai Air Hitam. Dengan harapan proposal ini bisa diakomodir, bangunan tanggul di mulut muara Sungai Air Hitam ini bisa dibangun ditahun anggaran 2026 mendatang.

"Ya, proposal permohonan sudah kita buat dengan lengkap sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. Foto dokumentasi ketika Sungai Air Hitam meluap juga sudah dilampirkan. Insya Allah dalam Minggu ini proposal permohonan pembangunan mulut muara tersebut sudah bisa kita sampaikan ke BWSS VII Bengkulu," kata Pujianto.

Sebenarnya dijelaskan Pujianto, bukan hanya kebun sawit milik masyarakat Padang Gading saja, yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Air Hitam ini. Tetapi ada 4 desa.

Yaitu Desa Bumi Mekar Jaya (BMJ) Kecamatan Pondok Suguh, Desa Sinar Laut Kecamatan Pondok Suguh, Desa Sumber Makmur Kecamatan Sungai Rumbai, dan Desa Padang Gading Kecamatan Sungai Rumbai. Kebun sawit masyarakat yang terendam banjir dimusim kemarau akibat luapan Sungai Air Hitam ini, lebih kurang seluas 500 Ha.

"Ya, bukan wilayah Desa Padang Gading saja yang terdampak. Ada juga wilayah desa lain, bahkan ada juga wilayah Desa di Kecamatan Pondok Suguh. Seperti wikayah Desa BMJ dan Sinar Laut juga terdampak," jelasnya.

Ditambahkannya, selain mengharapkan pembangunan tanggul di mulut muara Sungai Air Hitam tersebut. Pihaknya juga berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu turun melirik keberadaan buaya yang ada di perairan Sungai Air Hitam. Bagaimana keberadaan buaya ini, tidak mengancam keselamatan masyarakat. Kemudian keberadaan buaya ini juga bisa untuk menjaga ekosistem yang baik di perairan. Karena jumlah buaya di Sungai Air Hitam ini, bukak satu dia ekor. Tetapi sudah mencapai ratusan ekor. 

"Kita berharap pihak terkait bisa mengatasi masalah keberadaan buaya ini. Jangan sampai keberadaan buaya ini berkonflik dengan masyarakat. Seperti peristiwa yang terjadi selama ini, sudah ada masyarakat yang menjadi korban akibat terkaman buaya," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan