Bunga Porang Muncul di Pekarangan Warga Sido Makmur, Warga Sempat Mengira Suweg
Bunga Porang.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id – Warga Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, dikejutkan dengan kemunculan bunga beraroma menyengat di pekarangan rumah Manisem (64). Bunga itu mulai tampak tiga hari lalu dan terlihat mekar sempurna pada Kamis (27/11). Manisem mengaku heran karena baru pertama kali melihat bentuk bunga tersebut.
“Awalnya saya pikir bunga suweg. Tapi setelah dilihat dengan seksama, bunga ini beda dengan suweg,” ujar Manisem.
Ia menceritakan, setelah mengingat kembali tanaman yang pernah ditanam, barulah ia sadar bahwa setahun lalu ia menanam porang di lokasi yang sama. Batang porang tersebut sudah lama mati. Namun setelah curah hujan meningkat beberapa hari terakhir, tiba-tiba muncul bunga yang tidak dikenalnya itu, disertai aroma tidak sedap.
“Baunya tidak sedap. Saya kira ada ayam mati. Setelah dilihat-lihat, ternyata aroma itu dari bunga ini,” tambahnya.
Bunga yang tumbuh di pekarangan Manisem diketahui merupakan bunga porang, yakni bunga yang dihasilkan dari umbi Amorphophallus muelleri ketika tanaman tidak sedang berdaun. Bunga porang memiliki bentuk khas, menyerupai tombak tumpul dengan seludang panjang yang tegak. Di bagian dalamnya, bunga ini menampilkan warna merah marun dengan benang sari pada bagian atas.
Secara fisik, bunga porang memiliki seludang berwarna keunguan pada bagian bawah dengan bercak putih, sedangkan bagian atasnya berwarna jingga dengan pola bercak serupa. Panjang seludang biasanya mencapai 20 hingga 28 sentimeter. Bagian bawah bunga cenderung hijau keunguan, sementara bagian dalamnya tampak gelap dengan warna merah marun.
Yang paling mencolok, bunga ini mengeluarkan aroma tidak sedap, mirip bau bangkai. Hal tersebut terjadi karena bunga porang masih satu marga dengan bunga bangkai (Amorphophallus titanum), sehingga memiliki karakteristik bau menyengat yang menarik serangga tertentu untuk membantu proses penyerbukan.
Bunga porang yang mekar sesekali muncul pada musim hujan dan dapat berubah menjadi buah berisi biji yang bisa digunakan sebagai bibit baru. Kemunculannya kerap menarik perhatian warga karena bentuknya yang unik dan aromanya yang kuat.
Hingga Kamis sore, beberapa warga tampak berdatangan ke rumah Manisem untuk melihat langsung bunga unik yang tumbuh di pekarangannya itu.