Pilkades Ditunda, Pj. Kades Brangan Mulya Fokus Kerjakan Program Fisik

Titik nol lokasi pembuatan sumur bor di Desa Brangan Mulya.-Sahad-Radar Mukomuko

koranrm.id — Pemerintah Desa Brangan Mulya, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, memastikan tidak akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (Pilkades PAW) pada tahun 2025. Keputusan penundaan tersebut diambil dalam Musyawarah Desa (Musdes) yang digelar baru-baru ini dan dihadiri sekitar 50 tokoh masyarakat setempat.

Dalam forum tersebut, mayoritas warga sepakat agar pelaksanaan Pilkades PAW ditunda hingga tahun depan dengan pertimbangan waktu yang tersisa di akhir tahun terlalu singkat untuk persiapan yang matang.

Menindaklanjuti hasil musyawarah itu, Penjabat (Pj.) Kepala Desa Brangan Mulya, Wagimin, S.Sos.I, mengalihkan fokus kerja pemerintah desa pada pelaksanaan program fisik yang dibiayai melalui Dana Desa (DD).

“Awalnya kami fokus akan menggelar Pilkades PAW. Tapi masyarakat meminta agar Pilkades dilakukan tahun depan, maka fokus kami beralih ke program fisik. Setelah pelaksanaan titik nol, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) langsung bekerja,” ujar Wagimin, Jumat (7/11).

Enam Kegiatan Fisik Dilaksanakan

Menurut Wagimin, setidaknya ada enam kegiatan fisik yang kini sedang dikerjakan Pemdes Brangan Mulya dalam dua bulan terakhir. Kegiatan tersebut meliputi pembangunan dua unit sumur bor, tiga unit menara penampung air (tower), serta pembuatan tembok pelapis tanah (TPT) sepanjang 30 meter.

Program ini, kata Wagimin, menjadi prioritas utama pemerintah desa dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terutama terkait akses air bersih dan infrastruktur penunjang lingkungan.

“Pekerjaan fisik ini kita targetkan selesai sebelum akhir tahun. Selain untuk meningkatkan pelayanan dasar, kegiatan ini juga bagian dari pemulihan situasi sosial setelah dinamika politik beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Warga Belum Siap Gelar Pilkades

Wagimin menjelaskan, keputusan untuk menunda Pilkades PAW diambil karena masyarakat belum sepenuhnya siap secara psikologis dan teknis untuk mengikuti proses politik desa. Selain itu, waktu persiapan yang hanya tersisa dua bulan dinilai tidak cukup untuk melaksanakan tahapan secara optimal.

“Saya dilantik sebagai Pj. Kades pada akhir Agustus dan semula menargetkan Pilkades bisa digelar Desember 2025. Namun, berdasarkan hasil musyawarah, warga menghendaki agar pelaksanaannya diundur ke tahun depan, kemungkinan Maret atau April,” ungkapnya.

Kondisi Desa Kondusif dan Kompak

Meski Pilkades ditunda, Wagimin memastikan bahwa kondisi politik di Brangan Mulya saat ini sangat kondusif. Ia menegaskan bahwa tidak ada lagi perpecahan di tengah masyarakat seperti yang sempat terjadi sebelumnya.

“Sekarang tidak ada lagi kubu A atau kubu B. Semua warga sudah bersatu dan mendukung program pembangunan yang dijalankan pemerintah desa,” tegasnya.

Ia menambahkan, fokus pemerintah desa ke depan adalah menyusun program kerja lanjutan serta memperkuat pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkades PAW tahun depan.

“Kami ingin memastikan semua perangkat desa siap, administrasi tertata, dan masyarakat benar-benar siap untuk menyukseskan Pilkades PAW 2026 secara demokratis dan damai,” tutup Wagimin.

Dengan ditundanya Pilkades PAW, Pemerintah Desa Brangan Mulya kini berkomitmen menjaga stabilitas sosial dan menuntaskan seluruh program pembangunan yang telah direncanakan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pemerintahan desa menjelang pergantian kepemimpinan pada tahun mendatang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan