Bangkai Sapi di Talang Petai Kembali Didatangai Harimau, Hari Ini BKSDA Turun ke Lokasi
Bangkai Sapi di Talang Petai Kembali Didatangi Harimau, Hari Ini BKSDA Tinjau Lokasi.-Deni Saputra-Radar Mukomuko
koranrm.id – Hari ini Selasa 21 Oktober 2025, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Mukomuko, bakal turun ke Desa Talang Petai, Kecamatan V Koto. Hal itu guna menindaklanjuti laporan pemerintah desa setempat, pasca ditemukannya sapi warga yang mati diduga dimangsa harimau. Sapi itu milik Rawit (45), pertama kali ditemukan mati dengan luka parah dibagian buntut pada Sabtu malam 19 Oktober 2025.
Kades Talang Petai, Martinus, mengatakan, dari jejak yang ditemukan, diduga ada dua ekor harimau yang memangsa sapi. Sampai sekarang, harimau tersebut diduga kuat masih berkeliaran di lokasi, yakni Pondok Labuh. Kawasan Pondok Labu berada di wilayah PT Agro Muko Talang Petai Estase yang berbatasan langsung dengan kebun masyarakat. Pada Minggu malam 19 Oktober 2025, diduga harimau datang lagi memakan bangkai sapi. Pasalnya luka pada bangkai sapi yang ditinggalkan warga dilokasi bertambah lebar. Sehingga makin menguatkan dugaan keberadaan harimau.
“Malam tadi warga melapor sapi yang mati itu kembali dimakan harimau, karena luka pada bagian buntut bertambah. Kami dari pemerintah desa sudah bersurat ke BKSDA atas peristiwa ini,”ucap Kades.
Masih Kades, dugaan kehadiran harimau saat ini membuat warga khawatir untuk beraktifitas. Terlebih mereka yang memiliki lahan sekitar lokasi serta warga yang punya melepasliarkan sapi di area tersebut. Bahkan informasi terbaru dari pihak PT Agro Muko, saat ini mereka telah merubah pola kerja. Dimana para pekerja tidak lagi berpencar, melainkan harus bekerja secara berkelompok. Sistem kerja seperti itu akan terus berlangsung sampai kondisi dianggap kondusif.
“Warga mulai khawatir karena kehadiran harimau. Bahkan PT Agro Muko juga sudah merubah pola kerja menjadi berkelompok selama suasana mencekam ini,”sambungnya.
Sementara itu, Kepala BKDSA Resort Mukomuko, Damin, dikonfirmasi mengatakan, mereka sudah menerima laporan resmi dari Pemerintah Desa Talang Petai soal dugaan harimau yang telah sapi. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya dari BKSDA akan langsung turun ke lokasi guna mengambil data. Terkait tindaklanjut kedepan, akan ditentukan dari hasil data lapangan. Misalnya seperti kegiatan pengusiran maupun penggiringan agar harimau menjauh.
“Hari ini (besok red) kita turun ke lokasi melakukan pengambilan data. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polsek V Koto, PT Agro karena mereka yang paham medan,”tuturnya.
Ketika ditanya soal pemasangan perangkap, Damin, belum bisa memastikan, karena harus berdasarkan data lapangan. Tapi ia mengatakan, pemasangan perangkap alternatif terakhir. Disatu sisi memang hewan buas pemangsa daging ini berbahaya, tapi kalau ditangkap ada juga kerugian karena hilangnya genetik pada hewan. Maka diimbau kepada masyarakat untuk sementara tetap berhati-hati dan tidak melepasliarkan terlebih dahulu hewan ternaknya.
“Hasil data kita sampaikan ke pimpinan. Langkah selanjutnya bisa pengusiran, penggiringan terhadap harimau. Kalau perangkap alternatif terakhir, karena banyak ruginya, kita bisa kehilangan genetik hewan,”tutupnya.