Penarik, Pusat Nadi Ekonomi Mukomuko
Kantor Kecamatan Penarik.-Ahmad Kartubi-Sceenshot
koranrm.id - Kecamatan Penarik di Kabupaten Mukomuko kerap dipadati arus kendaraan yang tak pernah sepi. Truk pengangkut hasil bumi, mobil pribadi, hingga motor para pedagang silih berganti melintas, membawa denyut kehidupan ekonomi yang begitu dinamis.
Dari pagi hingga malam, aktivitas jual-beli berlangsung tanpa henti, menjadikan Penarik bukan sekadar titik singgah, melainkan pusat ekonomi yang menghubungkan banyak kepentingan di kawasan pesisir barat Bengkulu ini.
Di balik geliat ekonomi tersebut, para pelaku usaha otomotif, perbankkan, perkebunan, dealer motor Shoroom mobil serta bengkel dan toko seperpart kendaraan berdiri rapat di pinggir jalan raya.
Kekuatan ekonomi Penarik juga bertumpu pada perkebunan sawit yang menjadi primadona di Mukomuko.
Setiap hari, tandan buah segar dari kebun rakyat dan perusahaan besar bermuara di pabrik-pabrik kelapa sawit yang sebagian besar berada tak jauh dari kecamatan ini.
Perputaran uang dari industri sawit memicu lahirnya berbagai usaha lain, mulai dari jasa transportasi, warung makan, hingga penginapan sederhana. Aktivitas ekonomi yang saling terhubung inilah yang kemudian memperkuat citra Penarik sebagai pusat ekonomi daerah.
Pemerintah daerah pun menyadari betul peran strategis kecamatan ini. Dinas Perdagangan Mukomuko mencatat bahwa transaksi harian di pasar Penarik mencapai angka yang cukup tinggi dibandingkan kecamatan lain.
Potensi itu semakin terlihat saat musim panen raya, ketika para petani dari desa-desa sekitar memilih menjual hasil pertanian mereka di pasar Penarik karena akses yang lebih mudah dan harga yang lebih bersaing. Dukungan infrastruktur jalan dan ketersediaan jaringan transportasi juga menjadikan wilayah ini lebih unggul.
Bank-bank nasional maupun swasta tidak ketinggalan hadir di Penarik, membuka kantor cabang atau layanan kas untuk memfasilitasi perputaran uang yang begitu deras.
Data dari salah satu bank dengan perputaran uang terbanyak menunjukkan bahwa jumlah transaksi keuangan di wilayah Penarik jauh lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain di Mukomuko.
Kehadiran lembaga keuangan ini bukan hanya mempermudah akses modal usaha bagi pelaku bisnis kecil, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Dari sudut pandang sejarah, pertumbuhan Penarik sebagai pusat ekonomi tidak terjadi dalam semalam. Perkembangan pesat mulai terlihat sejak jalur lintas barat Sumatra diperbaiki dan arus transportasi semakin lancar.
Keberadaan jalan ini membuat Penarik menjadi simpul lalu lintas penting, tempat orang singgah untuk beristirahat sekaligus berbelanja. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat lokal yang gesit membuka berbagai jenis usaha.
Kini, wajah Penarik terus berubah. Bangunan ruko baru bermunculan, pasar tradisional bertransformasi dengan sentuhan modern, dan pusat perbelanjaan kecil mulai menghiasi jalan utama.
Meski demikian, nuansa kekeluargaan tetap terasa. Di balik hiruk pikuk aktivitas ekonomi, para pedagang saling mengenal dan menjaga hubungan baik, menciptakan iklim usaha yang sehat sekaligus ramah bagi pendatang.
Alasan Penarik disebut pusat ekonomi Mukomuko sesungguhnya terletak pada kemampuan wilayah ini untuk mengintegrasikan berbagai kepentingan. Ia menjadi ruang pertemuan antara hasil perkebunan dengan pasar, antara pedagang lokal dengan konsumen luar daerah, serta antara tradisi berdagang dengan modernisasi.
Dari sinilah roda perekonomian berputar, melahirkan peluang kerja, memperluas pasar, dan memperkuat daya saing daerah.
Tidak berlebihan bila media cetak rakyat Bengkulu menempatkan Penarik sebagai ikon ekonomi Mukomuko. Dengan potensi yang terus berkembang, kecamatan ini dipandang mampu menjadi lokomotif yang mendorong kemajuan wilayah sekitarnya.
Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Penarik menunjukkan bahwa pusat pertumbuhan ekonomi tidak selalu berada di kota besar, melainkan bisa lahir dari sebuah kecamatan yang memiliki daya juang dan visi yang jelas.
Ke depan, tantangan memang tidak ringan. Infrastruktur perlu terus ditingkatkan, kapasitas pelaku usaha mesti diperkuat, dan pengelolaan sumber daya harus lebih bijak.
Namun, dengan pengalaman panjang serta semangat warganya, Penarik memiliki modal kuat untuk terus mempertahankan posisinya sebagai jantung ekonomi Mukomuko.
Ia bukan hanya pasar tempat uang berputar, melainkan juga ruang kehidupan yang menyatukan harapan dan kerja keras masyarakatnya.
Sumber berita:
- Bank Indonesia: Laporan Perputaran Uang di Wilayah Sumatra Barat dan Bengkulu, 2024.
- Dinas Perdagangan Kabupaten Mukomuko: Data Transaksi Pasar Penarik, 2025.
- Media Rakyat Bengkulu: “Penarik, Denyut Ekonomi Mukomuko,” edisi cetak, Februari 2025.