Kisah Pilu Rawa Mulya, Derita Sakit Lima Tahun Tak Punya Biaya Berobat

koranrm.id – Kisah pilu datang dari salah satu warga RT 20 Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko. Selamet (55), sudah lima tahun terbaring sakit akibat penyakit gula yang dideritanya. Kondisi ekonomi yang terbatas membuat keluarga ini semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Istrinya, Mukayah, setiap hari berusaha mencari nafkah dengan mengumpulkan brondolan sawit. Penghasilan yang didapat tidak menentu, hanya cukup untuk sekadar makan. 

“Suami saya sudah tidak bisa beraktivitas seperti dulu lagi karena sakit-sakitan terkena penyakit gula sudah 5 tahun. Sekarang makin parah, tidak bisa duduk atau berdiri, hanya terbaring di kamar. Belum saya bawa berobat ke rumah sakit karena keterbatasan biaya,” ucap Mukayah dengan nada sedih, Minggu (14/09/2025).

Mukayah menambahkan, keluarga mereka memang mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti beras dan program bantuan sosial lainnya. Namun, bantuan tersebut belum cukup untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari. “Kalau bantuan dari pemerintah ya ada, tapi untuk kebutuhan sehari-hari masih kurang. Saya tetap berusaha agar bisa bertahan,” ungkapnya.

Kesulitan keluarga ini semakin diperparah karena rumah mereka, bersama empat rumah lainnya di lingkungan tersebut, belum teraliri listrik PLN. Padahal, lokasi RT 20 hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Mukomuko. 

“Saya berharap PLN bisa masuk ke wilayah ini. Anak-anak dan keluarga kami sangat membutuhkan penerangan listrik,” harap Mukayah.

Kondisi memprihatinkan yang dialami Selamet juga diakui warga sekitar. Cholis, salah seorang tetangga, mengatakan bahwa kesehatan Selamet semakin memburuk dan kini hanya bisa berbaring di tempat tidur. 

“Kalau dulu masih bisa duduk, sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi. Kami warga sekitar hanya bisa membantu sebisa mungkin dan berharap ada perhatian lebih dari pemerintah,” terangnya.

Kepala Dusun setempat, Amir, mewakili Kepala Desa Rawa Mulya, Nodo, membenarkan kondisi warganya tersebut. Ia menjelaskan bahwa Selamet memang sudah lama sakit dan tercatat sebagai penerima bantuan pemerintah. 

“Pak Selamet sudah lama sakit, katanya sakit gula. Untuk bantuan, beliau sudah terdata sebagai penerima sembako dan BPJS Kesehatan. Alhamdulillah juga akan dapat bantuan Program Keluarga Harapan. Kita semua mendoakan agar beliau lekas sembuh,” ujar Amir.

Kisah Selamet menjadi potret nyata perjuangan warga desa yang hidup dalam keterbatasan. Dukungan pemerintah, masyarakat, serta perhatian dari pihak terkait sangat diharapkan agar ia dan keluarganya bisa menjalani kehidupan lebih layak.