Apfelstrudel: Keindahan Klasik Kue Apel Austria-Jerman

KORANRM.ID - Apfelstrudel, atau strudel apel, adalah salah satu hidangan penutup paling ikonik dan dicintai di Eropa Tengah, terutama di Austria dan Jerman. Dengan lapisan adonan yang tipis dan renyah membungkus isian apel yang manis dan beraroma rempah, Apfelstrudel adalah perpaduan sempurna antara tekstur dan rasa yang memanjakan lidah.

Apa Itu Apfelstrudel?

Apfelstrudel adalah kue berlapis yang terbuat dari adonan strudel yang sangat tipis, hampir transparan, yang digulung mengelilingi isian apel yang dibumbui. Nama "strudel" sendiri berasal dari kata Jerman yang berarti "pusaran" atau "gulungan," merujuk pada bentuk gulungan kue ini.

Asal-Usul dan Sejarah

Meskipun sering dikaitkan erat dengan masakan Austria, khususnya Wina, asal-usul strudel sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke hidangan pastry yang serupa dari Timur Tengah, seperti baklava. Melalui Kekaisaran Ottoman, resep ini menyebar ke Hongaria dan kemudian ke Kekaisaran Habsburg, di mana ia berevolusi menjadi Apfelstrudel yang kita kenal sekarang. Resep strudel tertulis tertua berasal dari tahun 1696, sebuah manuskrip di Perpustakaan Kota Wina.

BACA JUGA:Resep Waffle Rumahan: Lembut, Lezat, dan Mudah Dibuat!

Komponen Utama Apfelstrudel

1. Adonan Strudel: Ini adalah kunci dari Apfelstrudel yang sempurna. Adonan ini dibuat dari tepung terigu, air, sedikit minyak (atau mentega cair), dan sejumput garam. Rahasianya terletak pada cara menguleni adonan hingga sangat elastis, lalu ditarik dan direntangkan hingga setipis kertas, bahkan sampai bisa melihat koran di baliknya.

2. Isian Apel: Isian ini biasanya terdiri dari:

◦ Apel: Varietas apel yang cocok adalah yang tidak mudah lembek saat dimasak, seperti Granny Smith atau Jonagold, yang memberikan keseimbangan rasa manis dan asam.

◦ Gula: Untuk rasa manis.

◦ Kayu Manis: Memberikan aroma hangat dan khas.

◦ Kismis: Seringkali direndam dalam rum atau air hangat untuk menambah kelembutan dan rasa.

◦ Remah Roti Panggang: Remah roti yang ditumis dengan mentega sering ditaburkan di atas adonan sebelum diisi apel. Ini berfungsi menyerap kelembapan dari apel dan mencegah adonan menjadi basah.

◦ Kulit Lemon (opsional): Untuk aroma segar.

Proses Pembuatan

Membuat Apfelstrudel adalah seni yang membutuhkan kesabaran dan teknik, terutama dalam menarik adonan:

1. Menyiapkan Adonan: Adonan diuleni hingga halus dan elastis, lalu dibiarkan beristirahat.

2. Menarik Adonan: Ini adalah bagian paling menantang. Adonan diletakkan di atas kain yang ditaburi tepung, lalu ditarik perlahan dengan punggung tangan dari tengah ke tepi hingga menjadi lembaran yang sangat tipis dan lebar.

3. Menyiapkan Isian: Apel dipotong dadu atau diiris tipis, dicampur dengan gula, kayu manis, dan kismis.

4. Mengisi dan Menggulung: Remah roti panggang ditaburkan di atas adonan yang sudah ditarik. Kemudian isian apel disebar di salah satu sisi adonan. Dengan bantuan kain, adonan digulung dengan hati-hati hingga membentuk gulungan panjang.

5. Memanggang: Strudel diolesi mentega cair dan dipanggang dalam oven hingga keemasan dan renyah.

Penyajian Tradisional

Apfelstrudel paling nikmat disajikan hangat, seringkali ditaburi dengan gula bubuk. Beberapa cara penyajian tradisional meliputi:

• Dengan Saus Vanila: Saus krim vanila yang hangat adalah pendamping klasik yang sempurna.

• Dengan Es Krim Vanila: Kontras antara strudel hangat dan es krim dingin sangat memuaskan.

• Dengan Whipped Cream: Krim kocok ringan juga sering menjadi pilihan.

Apfelstrudel dalam Budaya

Apfelstrudel bukan hanya sekadar hidangan penutup; ia adalah simbol kehangatan rumah, tradisi, dan keahlian kuliner. Di kafe-kafe Wina yang bersejarah, Apfelstrudel adalah hidangan wajib yang dinikmati bersama secangkir kopi. Di Jerman, khususnya di wilayah selatan, ia juga merupakan hidangan penutup yang sangat populer, sering disajikan sebagai hidangan penutup istimewa di rumah atau restoran tradisional.

Dengan aroma kayu manis yang menggoda, apel yang lembut, dan adonan yang renyah, Apfelstrudel adalah hidangan yang membawa kenangan dan kebahagiaan. Ini adalah bukti bahwa kesederhanaan bahan dapat menghasilkan mahakarya kuliner yang tak lekang oleh waktu.