Cara Membuat Lakso, Kuliner Khas Palembang, Putih Warnanya Panjang Sejarahnya
Membuat Lakso.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Lakso, kuliner yang bahan dasarnya hampir menyerupai Burgo. Bedanya kalau burgo dicetak , lalu digulung dan dipotong-potong siap dihidangkan.
Sedangkan Lakso meyerupai bentuk mie dengan warna putih dan lebih besar yang terbuat dari tepung beras.
Sehingga rasa yang tercipta antara perpaduan mi kenyal dan kuah santan gurih.
Lakso merupakan hidangan khas yang menjadi kebanggan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan.
Tidak hanya sekadar panganan, lakso adalah cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah yang panjang dimiliki oleh kota Palembang.
Sejarah dan Budaya di Balik Lakso, Lakso bukanlah sekadar makanan, melainkan sebuah warisan yang mengisahkan perjalanan panjang budaya masyarakat Palembang.
Dalam setiap serat mi putih dan tetesan kuahnya yang gurih , tersimpan cerita tentang interaksi budaya yang terjadi di Palembang, mulai dari pengaruh perdagangan hingga akulturasi budaya dengan bangsa lain yang datang untuk berdagang. Lakso merupakan kuliner khas Palembang dengan penuh makna dan sejarah.
Komposisi dan Cara Pembuatan Lakso
Untuk menciptakan semangkuk lakso yang autentik, diperlukan kombinasi bahan-bahan pilihan dan teknik pembuatan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti:
1. Siapkan bahan utama berupa tepung beras dan sagu yang akan menjadi dasar pembuatan mi lakso.
2. Rebus air hingga mendidih, lalu campurkan tepung beras dengan air panas dan sedikit garam.
3. Aduk rata hingga adonan tercampur sempurna dan masak di atas api kecil.
4. Setelah adonan matang, biarkan hingga hangat sebelum dicampur dengan tepung sagu.
5. Uleni adonan hingga kalis dan siap untuk dicetak.
6. Cetak adonan di atas air mendidih dan tunggu hingga mi lakso mengapung.
7. Angkat dan rendam mi dalam air dingin untuk menghentikan proses pemasakan.
8. Untuk kuahnya, tumis bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, dan lengkuas hingga harum.
9. Tambahkan air dan santan, lalu masak hingga mendidih.
10. Bumbui dengan garam, penyedap rasa, dan gula pasir sesuai selera.
11. Masukkan ikan yang telah digiling halus ke dalam kuah dan masak hingga matang.
12. Sajikan mi lakso dengan kuah panas, taburan bawang goreng, dan sambal merah yang pedas.
Lakso dalam Kehidupan Sehari-hari dilansir dari berbagai sumber : www.goodnewsfromindonesia.id dan cookpad.com, lakso tidak hanya dijadikan sebagai santapan sarapan, tetapi juga sering menjadi pilihan makan siang atau makan malam yang mengenyangkan.
Kehadiran lakso di berbagai momen kehidupan masyarakat setempat menunjukkan betapa pentingnya hidangan ini dalam tradisi kuliner di kota Palembang.
Lakso, dengan segala keistimewaannya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Palembang. Setiap gigitan dan slurp mi lakso membawa kita pada perjalanan rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghangatkan jiwa dengan kekayaan sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya. Lakso bukan hanya makanan, ia adalah warisan, ia adalah Palembang.*