Deretan Mobil Listrik di Indonesia: Pilihan Semakin Luas, Harga Mulai Rp 189 Juta

Mobil Listrik.--Sceenshot

koranrm.id - Pasar mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Berbagai merek global dan lokal bersaing menawarkan kendaraan ramah lingkungan dengan harga dan fitur yang beragam. Mulai dari mobil mungil untuk perkotaan hingga SUV premium berteknologi tinggi, kini konsumen memiliki banyak opsi sesuai kebutuhan dan anggaran.

Beberapa merek yang mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia antara lain:

Wuling: Wuling Air EV, BinguoEV, dan Cloud EV menjadi pilihan populer berkat harga terjangkau dan efisiensi penggunaan di dalam kota.

BYD: Pabrikan asal Tiongkok ini menghadirkan model seperti BYD M6, Seal, dan Atto 3 yang dikenal akan fitur canggih dan desain futuristik.

Hyundai: Hyundai Ioniq 5 dan Kona Electric menawarkan desain modern dan performa tinggi.

MG: MG 4 EV dan MG ZS EV hadir sebagai opsi stylish dengan harga bersaing.

BACA JUGA:Tiga Desa di Kecamatan XIV Koto Sudah Pengajuan DD Tahap II

Chery: Chery Omoda E5 menjadi alternatif menarik di kelas SUV listrik.

VinFast: Brand asal Vietnam ini mulai menancapkan kuku dengan model VF 5 dan VF e34.

DFSK: DFSK Seres E1 dan Gelora E menyasar segmen mobil listrik kompak dan komersial.

Mercedes-Benz: EQS Saloon, EQE, dan EQS SUV mewakili segmen kendaraan listrik premium.

Lainnya: XPENG G6, ORA 03 (Ora Good Cat), serta mobil hybrid dari Toyota dan Nissan juga meramaikan pasar.

BACA JUGA:Pendaftaran Sudah Dibuka Satu Minggu Calon Kades PAW Air Berau Masih Zonk

Harga mobil listrik sangat bervariasi, dari yang ekonomis hingga ultra mewah. Berikut beberapa contohnya:

DFSK Seres E1: Rp 189 juta. Wuling Air EV: Rp 190 juta. VinFast VF 5: Rp 218,25 juta. Neta V-II: Rp 299 juta. Chery Omoda E5: Rp 419,8 juta. BYD Dolphin: Rp 425 juta. Hyundai Ioniq 5: Rp 713 juta. Toyota bZ4X: Rp 1,190 miliar. Mercedes-Benz EQS Saloon: Rp 2,984 miliar. Mercedes-Benz G-Class Electric: Di atas Rp 5 miliar

Sebelum memilih mobil listrik, konsumen perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting, antara lain:

Jarak tempuh harian sesuai kebutuhan. Fasilitas pengisian daya, baik di rumah maupun di tempat umum. Harga dan fitur, termasuk sistem bantuan pengemudi dan konektivitas digital. Layanan purna jual dan suku cadang, serta ketersediaan bengkel resmi.

BACA JUGA:“Ramuan Lendir Siput: Tren Baru Pengobatan Herbal untuk Anti-Penuaan dan Regenerasi Kulit”

Pemerintah Indonesia terus mendorong transisi ke kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi pengurangan emisi karbon. Ditargetkan, penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil akan dikurangi secara signifikan pada 2040.

Dengan berbagai pilihan yang terus bertambah dan dukungan infrastruktur yang makin kuat, masa depan mobil listrik di Indonesia tampak semakin cerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan