Sekolah Rakyat Pendidikan Gratis untuk Anak-anak Keluarga Miskin

Rekrutmen Guru dan Siswa Sekolah Rakyat Segera Buka--screnshoot dari web
koranrm.id - Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya untuk tidak membatasi akses pendidikan bagi semua anak-anak Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia, yaitu melunxurkam program Sekolah Rakyat.
Dimana sekolah ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang merata kepada semua anak-anak Indonesia. Terutama anak-anak dari keluarga yang tidak mampu atau miskin dan miskin ekstrim. Karena sekolah rakyat ini menyediakan pendidikan gratis, berkualitas dan bermutu bagi mereka yang sebelumnya masih kesulitan untuk mengakses pendidikan formal.
Sekolah Rakyat ini sudah tersebar setikanyak ada 100 titik dalam wilayah Indonesia, yang rencananya beroperasi pada pertengahan Juli 2025 mendatang, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru 2025-2026.
Program Sekolah Rakyat memperhatikan kebutuhan sosial dan pendidikan anak yang kurang mampu. Untuk menyukses program ini, Pemerintah Indonesia juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, hal itu guna memastikan bahwa pendidikan untuk anak-anak miskin ini dapat terlaksana dengan lancar dan tanpa hambatan.
BACA JUGA:Nasabah Seperti ini, Mudah Diberi Kredit Oleh Bank
Dengan dibukanya Sekolah Rakyat pada Juli 2025 nanti, diharapkan pendidikan yang berkualitas dapat dijangkau oleh semua anak-anak dari keluarga miskin seluruh Indonesia. Sekarang persiapan Sekolah Rakyat Sudah On Track. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Profesor Mohammad Nuh, menyatakan bahwa persiapan untuk peluncuran Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025 telah berjalan lancar.
"Alhamdulillah semua berjalan baik. Kita sudah sepakat, insyaallah pertengahan Juli tahun ajaran baru akan dimulai," ujar Mohammad Nuh.
Untuk memulai program ini, pemerintah sudah menyiapkan berbagai aspek, mulai dari persiapan infrastruktur sekolah hingga rekrutmen tenaga pendidik dan kepala sekolah. Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan sejumlah BUMN juga akan ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur fisik dan digital untuk mendukung kelancaran proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat.
"Menteri PU akan mengeksekusi, termasuk juga rencana bekerja sama dengan beberapa perusahaan BUMN untuk dia bisa berpartisipasi dalam melaksanakan khususnya infrastruktur tadi," ucarnya yang dikutip Kompas.com.
Adapun kurikulum di Sekolah Rakyat ini Fleksibel untuk setiap siswa. Yang juga memperkenalkan kurikulum baru yang disebut Multi Entry-Multi Exit.
BACA JUGA:Pentingnya Asuransi Sebagai Perisai di Jalan Raya Buat Kendaraan Serta Momen yang Tepat untuk Klaim
Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka. Kurikulum ini mencakup tiga aspek penting, yaitu fisik, psikologis, dan akademik, yang membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal.
"Kurikulum persiapan mencakup aspek fisik, psikologis, dan akademik. Hal ini guna menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal," beber Nuh.
Untuk monitoring pembelajaran secara digital di Sekolah Rakyat. Sekolah ini juga menerapkan Learning Management System (LMS) berbasis digital. Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan termonitor secara real-time dari pusat.
"Nanti di meja Pak Menteri tersedia dashboard. Dari sana bisa langsung dilihat berapa siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga siapa guru yang mengajar. Semua termonitor secara online," ulasnya.
BACA JUGA:Asuransi Pendidikan, Menjaga Mimpi Anak di Tengah Arus Inflasi
Sementara Menteri Sosial, Gus Ipul, juga menyebut rekrutmen guru akan rampung pada 23-24 Juni 2025. Sekarang sudah dibuka untuk rekrutmen guru. Sebanyak 53 kepala sekolah telah terpilih dari 160 kandidat yang mengikuti seleksi ketat. Para kepala sekolah ini dilibatkan dalam persiapan sebelum menjalani pelatihan intensif, agar mereka lebih memahami tantangan yang ada dalam mendirikan dan mengelola Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat ini adalah komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dari keluarga miskin, sekaligus menciptakan peluang pendidikan yang lebih merata. Dengan 100 titik lokasi dan lebih dari 9.700 siswa yang terdaftar pada tahap pertama, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Dikutip dari laman Kementerian Sosial (Kemensos) Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama yang 100 persen gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin. Sekolah ini terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Sekolah Rakyat dirancang untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka masa depan lebih cerah.
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 8 Tahun 2025, program Sekolah Rakyat merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Calon siswa sasaran Sekolah Rakyat ditentukan dengan basis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
BACA JUGA:Generasi Milenial dan Asuransi, Investasi untuk Masa Depan yang Tak Terduga
Sekolah Rakyat akan dikembangkan berbeda dengan sekolah biasa. Siswa bisa masuk kapan saja tanpa mengikuti tahun ajaran. Jangan dimaknai bisa keluar kapan saja. Namun bisa masuk kapan saja dan mencapai capaian pembelajaran kapan saja. Tidak harus semua siswa disamakan. Yang penting adalah mereka bisa belajar karakternya terbentuk melalui asrama.
Rekrutmen Sekolah Rakyat dilakukan melalui Data Pokok Pendidikan yang diintegrasikan dengan DTSEN. Jika mereka yang masuk desil 1 dan desil 2 tidak terdata pada Dapodik, berarti mereka adalah anak yang putus sekolah. Sehingga tidak akan mengambil peserta didik dari mereka yang sudah bersekolah.