Buntut Aksi Demo, Program Desa Bandar Jaya Mulai Terganggu

Warga Bandar Jaya Demo Kades, Ini Tuntutan dan Alasannya--screnshoot dari web
koranrm.id - Lima minggu telah berlalu sejak aksi demo warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya. Dampaknya mulai terasa. Dimana pada program desa yang belum bisa dilaksanakan karena dikhawatirkan akan memperburuk suasana. Program tersebut adalah pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Kasi Pemerintahan Desa Bandar Jaya, Susanto alis Uus mengatakan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih harus melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus). Dalam Musdesus ini harus mengundang warga dalam jumlah banyak. Tidak menutup kemungkinan warga yang diundang ada pro dan kontra terhadap aksi demo pada 14 April lalu. Jika mereka ditemukan dalam satu tempat dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ada program desa yang lami belum berani melaksanakannya, yaitu pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, karena ini melibatkan orang banyak," ungkap Uus.
Sebagai warga dan juga perangkat desa, Uus berharap masalah ini secepatnya diselesaikan. Penyelesaian terbaik, pemerintah segera menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi masyarakat dan sudah disampaikan secara resmi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
BACA JUGA:Penilaian Lomdeskel di Kecamatan Penarik Selesai, Pemenangnya...
BACA JUGA:Megawati Gagal Bawa Petrokimia ke Final Proliga Putri 2025
"Kami berharap pemerintah secepatnya menyelesaikan masalah ini. Tuntutan masyarakat sudah jelas," tambah Uus.
Hal senada disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Bandar Jaya, Yusuf Bahtiar. Ia mengatakan saat ini warga diam karena menghormati proses yang sedang berjalan. Tapi proses ini jangan terlalu lama, karena bisa memancing aksi lanjutan.
"Masyarakat menghormati proses yang sedang berjalan. Tapi jangan lama-lama," demikian Yusuf.