Kerap Jadi Keluhan Petani, JUT Persawahan Rawa Mulya Butuh Peningkatan

Kerap Jadi Keluhan Petani, JUT Persawahan Rawa Mulya Butuh Peningkatan --screnshoot dari web

KORANRM.ID - Kondisi Jalan Usaha Tani (JUT) persawahan di Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto, kerap menjadi keluhan masyarakat. Padahal desa ini memiliki lahan persawahan cukup luas, sekitar 170 hektare (ha). Baru-baru ini masyarakat juga telah membuka akses JUT baru diarea persawahan sekitar 70 ha. Rencananya JUT tersebut bakal dilakukan peningkatan berupa pengoralan melalui Dana Desa (DD) ketahanan pangan tahun ini, tetapi gagal. Sebagaimana disampaikan Sekdes Rawa Mulya, Abdul Rohim, S,Pd. 

BACA JUGA:Bahu Jalan Provinsi di V Koto Dipenuhi Semak Belukar, Rawan Mengakibatkan Kecelakaan

BACA JUGA:Uang Komite Dihapus, Sekolah Berjalan Apa Adanya?

Sekdes mengatakan, hamparan lahan persawahan di Rawa Mulya cukup luas, sekitar 170 ha. Akan tetapi akses di area persawahan kerap dikeluhkan masyarakat karena kondisinya yang cukup mengkhawatirkan. Pihaknya dari pemerintah desa juga kerap menggelontorkan DD untuk peningkatan akses JUT. Seperti tahun ini, rencananya akan ada peningkatan JUT persawahan berupa pengoralan melalui DD ketahanan pangan. Akan tetapi karena aturan terbaru melarang DD ketahanan pangan untuk pembangunan fisik, rencana tersebut batal. 

“Sawah di desa kita luasnya sekitar 170 hektare. Tapi petani desa kerap mengeluhkan JUT area persawahan tersebut, karena kondisinya cukup mengkhawatirkan,”katanya.

BACA JUGA:Peduli, Pemdes Sumber Makmur Tambal Jalan Kabupaten Sepanjang 2,8 Km

Mengetahui program pengoralan JUT persawahan batal, masyarakat memberikan respon kurang baik ke pemerintah desa. Mereka menganggap pemerintah desa menggalkan program pengoralan secara sepihak, padahal memang terhalang aturan. Kekecewaan tersebut juga dipicu karena petani telah memberikan hibah lahan untuk membuka jalan baru yang membelah kawasan persawahan seluas 70 ha. Jalan tersebutlah yang rencananya bakal dikoral, tetapi gagal. 

“Makanya tahun ini rencananya salah satu fisik kita ke peningkatan JUT melalui DD ketahanan pangan, tapi gagal. Makanya masyarakat desa sedikit kecawa,”tuturnya.

BACA JUGA:Tidak Ada yang Diharap Warga Goro Rehab Jalan

BACA JUGA:Generasi Muda dan Rokok Elektrik Gaya Hidup atau Jalan Baru Menuju Kecanduan

Lebih lanjut dikatakannya, kedepan jika memang DD ketahanan pangan tidak bisa lagi diperuntukan untuk pembangunan fisik, realisasi peningkatan JUT semacam itu bakal sulit dilakukan. Maka pihaknya dari pemerintah desa juga berharap ke pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, jika ada program peningkatan JUT persawahan, wilayah persawahan Rawa Mulya juga diprioritaskan. 

“Kalau kedepan ketahanan pangan DD tak boleh lagi ke fisik, peningkatan JUT persawahan agak sulit. Kita butuh juga perhatian dari pemerintah,”tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan