Pemberhentian Kades Bandar Jaya, Harga Mati

Pemberhentian Kades Bandar Jaya, Harga Mati --screnshoot dari web

KORANRM.ID - Gejolak di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, terus berlanjut. Diawali dengan demo pada Senin 14 April, dilanjutkan dengan Musyawarah Desa dua hari kemudian. Dari dua agenda tersebut, warga Bandar Jaya, memberikan dua opsi bagi Kades setempat. Opsi pertama Kades mundur secara baik-baik, opsi kedua Kades dimundurkan. Dari dua opsi tersebut, Kades hanya memiliki satu pilihan, lengser dari jabatan Kepala Desa. 

"Sepertinya keinginan masyarakat sudah tidak bisa ditawar alias harga mati, Kades berhenti," ujar salah seorang tokoh masyarakat, Yusuf Bahtiar, Rabu 16 April 2025.

BACA JUGA:Demo Kades di Bandar Jaya ada Motif Politik?

BACA JUGA:Warga Bandar Jaya Demo Kades, Ini Tuntutan dan Alasannya

Yusuf menyampaikan, dirinya sudah berkecimpung di desa, sejak Bandar Jaya mekar. Selama itu Bandar Jaya telah beberapa kali berganti pemimpin. Dan setiap pemimpin memiliki karakter masing-masing. 

"Kalau saya posisinya netral. Karena memang setiap pemimpin memiliki karakter masing-masing," tambah Yusuf. 

BACA JUGA:Bahlil Tegaskan Ojol Tak Boleh Beli Pertalite, 4 Juta Driver Ancam Demo Besar

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bandar Jaya, Made Swarsuwe, mengatakan, sebagai BPD pihaknya hanya menyampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Dan masyarakat juga menyampaikan secara tertulis permintaan agar BPD mengusulkan pemberhentian Kades. Untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat, pihak BPD juga tidak bisa lepas dari aturan perundang-undangan yang berlaku. 

"Masyarakat juga menyampaikan secara tertulis kepada BPD agar mengusulkan pemberhentian Kades. Dan itu akan kami tindaklanjuti," ujar Made, Kamis 17 April 2025.

BACA JUGA:Demokrasi Rusak karena Alat Kampanye Tambahan Lebih Besar Nilainya dari Caleg

Lebih lanjut Made meminta agar masyarakat bersabar mengikuti proses dan tahapan yang ada. Selama dalam proses, masyarakat diminta untuk menjaga keamanan dan ketertiban di desa.

"Mungkin hari Senin nanti, surat untuk bupati akan kami sampaikan melalui camat," ungkap Made. 

Masih Made, meskipun ada gejolak, program desa harus tetap berjalan. Baik warga yang pro dan kontra dengan persoalan ini, diminta untuk tetap mendukung program pemerintah desa. 

"Saya berharap gejolak ini tidak mengganggu program desa," demikian Made.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan