Demo Kades di Bandar Jaya ada Motif Politik?

Demo Kades di Bandar Jaya ada Motif Politik?--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Senin 14 April sekitar pukul 08.45 WIB, warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, melakukan aksi demo. Mereka menuntut Kades untuk mengundurkan diri. Massa demo didominasi pemuda dan dan laki-laki, tapi ada juga ibu-ibu yang ikut sambil mengendong anaknya.

Dalam aksinya mereka membawa kertas karton yang sudah bertuliskan berbagai kalimat. Diantaranya 'Ubur-ubur Ikan Lele Ngeroom Gratis Lee' kemudian ada juga yang bertuliskan 'Kami Menuntut Hak Masyarakat Bandar Jaya yang Diambil Anjing!' dan ada juga yang bertuliskan 'Aku Kira Aku yang Sange Ternyata Kades yang Sangean' dan masih banyak yang lainnya. Peserta demo menggaungkan mosi tidak percaya dengan Kades atas perbuatannya. Dan peserta demo kompak berteriak turunkan Kades, turunkan Kades. Perjalanan aksi demo itu dikawal oleh Kapolsek Teramang Jaya dan jajaran anggotanya serta Babinsa.

BACA JUGA:Pemdes Talang Sepakat Star Realisasikan Fisik DD Tahap I Tahun 2025

BACA JUGA:Jika Terbukti Bersalah dan Memenuhi Unsur Kades Bandar Jaya Siap Dipecat

Aksi demo ini juga ramai di media sosial, terutama facebook. Atas vedio yang beredar, mendapat komentar beragam dari netizen. Dalam kolom komentar banyak yang menulis bahwa aksi demo ini ada muatan politik. 

Salah seorang tokoh masyarakat Bandar Jaya, Yusuf Bahtiar, masa pemerintahan Kades ini sudah berjalan sekitar empat tahun. Selama itu pula, kondisi di Bandar Jaya aman-aman saja. Para lawan politik semasa Pemilihan Kades (Pilkades) tidak pernah menyoroti apalagi mengkritik pemerintah desa. Dengan kata lain, persaingan politik dianggap sudah selesai.

‘’Saya dalam posisi netral, juga aktif dalam beberapa kegiatan di desa. Selama ini tidak mendengar ada kritikan atas pemerintah desa dari para mantan calon Kades atau timnya. Setahu saya, aksi demo ini tidak ada kaitanya dengan politik di desa,’’ ujar Yusuf.

BACA JUGA:Lantas, Apakah cofee Creamer Ini Berbahaya? Simak Penjelasannya disini

Yusuf juga menyampaikan, gejolak di desa baru mulai muncul belakangan ini. Salah satu pemicunya adalah munculnya gambar Kades di media sosial Facebook, yang dianggap oleh warga tidak pantas. Selain itu ada juga berita tentang Kades yang dibagikan dalam group WhatApp (WA). Atas berita tersebut anggota group tersebut dikeluarkan. Pemicu lainnya adalah adanya kewajiban pemerintah desa mengembalikan kerugian negara yang nilainya mencapai lebih dari Rp120 juta. Warga tidak mau jika Kades mengembalikan uang tersebut menggunakan Dana Desa (DD).

BACA JUGA:Gelar Pra Pelaksanaan, Pemdes Lubuk Pinang Fokus Bangun Drainase dan Lapangan Voli

‘’Ada beberapa hal yang memicu warga melakukan aksi demo. Saya harap masalah ini segera ada penyelesaian terbaik dan Bandar Jaya kembali kondusif,’’ demikian Yusuf.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan