Warna Mata dan Genetika Mengapa Mata Setiap Orang Unik

Warna Mata dan Genetika Mengapa Mata Setiap Orang Unik--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Warna mata adalah salah satu ciri fisik yang paling menonjol dan bisa menjadi pembeda antar individu. Mengapa setiap orang memiliki warna mata yang unik? Jawabannya terletak pada genetika, yaitu bagaimana pewarisan sifat-sifat tertentu dari orang tua membentuk warna mata anak mereka. Meskipun tampaknya warna mata adalah hal yang sederhana, ada banyak faktor genetik yang mempengaruhi pembentukan warna mata seseorang. Warna mata ditentukan oleh jumlah dan jenis pigmen yang ada di iris, bagian mata yang memberikan warna tersebut, serta distribusi pigmen itu sendiri.

Pada dasarnya, warna mata manusia berasal dari dua jenis pigmen utama, yaitu melanin dan pheomelanin. Melanin adalah pigmen yang memberikan warna gelap pada mata, sedangkan pheomelanin memberikan warna terang atau kuning. Iris mata memiliki dua lapisan yang mengandung pigmen ini: lapisan depan yang lebih tipis mengandung pigmen melanin, dan lapisan belakang yang lebih tebal mengandung pigmen pheomelanin. Semakin banyak melanin yang ada, semakin gelap warna mata seseorang, sedangkan semakin sedikit melanin, semakin terang warna matanya.

BACA JUGA:Waspada! 5 Buah Sehat Ini Ternyata Bisa Picu Asam Lambung Naik

BACA JUGA:Dipimpin Pj. Kades, Tiga Desa Ini Belum Bisa Gelar Pilkades PAW

Secara genetik, warna mata dipengaruhi oleh lebih dari satu gen, tetapi dua gen utama yang berperan dalam menentukan warna mata adalah gen OCA2 dan gen HERC2. Gen OCA2 bertanggung jawab untuk produksi melanin di iris, sementara gen HERC2 mengontrol apakah gen OCA2 diaktifkan atau tidak. Gen HERC2 memiliki peran penting dalam pewarisan warna mata biru, karena variasi pada gen ini dapat menyebabkan kurangnya produksi melanin di iris, menghasilkan warna mata yang lebih terang, seperti biru. Di sisi lain, mata coklat, yang merupakan warna mata paling umum di dunia, terjadi ketika jumlah melanin yang diproduksi cukup banyak untuk memberikan warna lebih gelap pada iris.

Selain faktor genetik, ada juga peran faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi warna mata seseorang selama perkembangan awal. Meskipun genetik menentukan sebagian besar warna mata, faktor lain seperti usia, kesehatan, atau kondisi tertentu dapat menyebabkan perubahan warna mata. Misalnya, bayi yang baru lahir sering kali memiliki mata berwarna terang, yang kemudian bisa berubah menjadi lebih gelap seiring dengan bertambahnya usia karena peningkatan produksi melanin. Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan perubahan warna mata, seperti penyakit Wilson atau glaukoma, yang bisa mempengaruhi pigmen mata.

BACA JUGA:Dipimpin Pj. Kades, Tiga Desa Ini Belum Bisa Gelar Pilkades PAW

Keunikan warna mata setiap orang juga sering kali memiliki pengaruh budaya dan estetika yang kuat. Di beberapa kebudayaan, warna mata dianggap sebagai ciri khas yang dapat mencerminkan karakter atau nasib seseorang. Di Eropa, misalnya, mata biru atau hijau sering kali dianggap sangat menarik, sementara di bagian dunia lain, warna mata coklat atau hitam lebih umum dan diterima secara luas sebagai warna mata yang khas. Bahkan, ada keyakinan bahwa warna mata dapat berhubungan dengan kepribadian, meskipun ini lebih kepada mitos daripada fakta ilmiah.

Fakta menarik lainnya adalah bahwa warna mata bisa berubah seiring waktu, meskipun perubahan ini jarang terjadi pada orang dewasa. Sebagai contoh, beberapa orang mengalami perubahan warna mata yang sangat kecil pada usia mereka yang lebih tua, sering kali disebabkan oleh penurunan produksi melanin. Selain itu, paparan cahaya matahari dalam jumlah banyak dapat mempengaruhi warna mata seseorang, meskipun efeknya tidak sebesar yang terjadi pada kulit atau rambut. Hal ini karena iris dapat memproduksi lebih banyak melanin sebagai respons terhadap sinar UV, sedikit menggelapkan warna mata.

BACA JUGA:Gesit, Dua Desa Ini Sudah Pengajuan APBDes Tahap II Tahun 2025

BACA JUGA:Hari Ini Halalbihalal Pemda Mukomuko Dimulai, Ini Lokasinya

Di samping semua faktor biologis dan genetik ini, warna mata juga menciptakan keunikan visual yang menarik bagi setiap individu. Tidak ada dua orang yang memiliki warna mata persis sama, bahkan meskipun mereka memiliki warna mata yang sama, sering kali akan ada perbedaan dalam intensitas dan kedalaman warna tersebut. Oleh karena itu, warna mata bukan hanya tentang genetika, tetapi juga bagian dari keindahan dan keunikan manusia yang sangat beragam.

Referensi:

• Ma, L., & Zhang, X. (2011). Genetics of Eye Color. Springer.

• Sturm, R. A., & Frudakis, T. (2004). Eye color: Origins and genetic mechanisms. Trends in Genetics, 20(8), 371-378.

• Liu, F., et al. (2010). A genome-wide association study identifies a common variant in the gene OCA2 as a major determinant of human eye color. Nature Genetics, 42(5), 402-408.

• Spector, T. D., & Williams, F. M. K. (2015). The Genetics of Eye Color. Eye, 29, 285-290.

• He, Y., et al. (2013). Factors that Influence the Color of Eyes and Its Implications for Eye Health. Journal of the American Academy of Dermatology, 69(5), 900-905.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan