Kapan Terakhir Kali Periksa Mata Pentingnya Pemeriksaan Rutin yang Sering Diabaikan

Kapan Terakhir Kali Periksa Mata Pentingnya Pemeriksaan Rutin yang Sering Diabaikan--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Di tengah kesibukan hidup modern, banyak orang lupa akan pentingnya menjaga kesehatan mata secara menyeluruh. Salah satu hal yang paling sering diabaikan adalah pemeriksaan mata secara rutin. Banyak dari kita baru akan mengunjungi dokter mata ketika penglihatan sudah terganggu, muncul gejala yang mengganggu, atau saat kondisi mata terasa nyeri atau tidak nyaman. Padahal, sama seperti pemeriksaan kesehatan umum, memeriksakan mata secara berkala dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini, mencegah kerusakan lebih lanjut, dan menjaga kualitas hidup jangka panjang.
Mata adalah organ sensorik yang sangat vital. Namun, banyak gangguan mata seperti glaukoma, retinopati diabetik, atau degenerasi makula berkaitan usia, sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang nyata. Penyakit-penyakit ini dapat berkembang secara perlahan dan diam-diam, sehingga seseorang mungkin tidak menyadari bahwa penglihatannya telah berkurang hingga mencapai tahap yang sulit untuk diobati. Pemeriksaan mata rutin menjadi kunci utama untuk mendeteksi kondisi tersebut sebelum terjadi kerusakan permanen. Selain itu, pemeriksaan ini juga penting untuk mengevaluasi kesehatan umum tubuh, karena beberapa penyakit sistemik seperti diabetes dan hipertensi sering kali memiliki manifestasi pertama yang terlihat dari kondisi mata.
BACA JUGA:Benarkah Softlens Minus Meringankan Mata Minus? Fakta dan Dampaknya
BACA JUGA:Persiapan Halalbihalal, Pemerintah Kecamatan Lubuk Pinang Goro Bersihkan Area Kantor
Frekuensi pemeriksaan mata idealnya disesuaikan dengan usia dan faktor risiko. Bagi anak-anak, pemeriksaan mata sangat penting untuk memastikan perkembangan penglihatan yang optimal serta mendeteksi gangguan seperti ambliopia (mata malas) atau strabismus (mata juling) sejak dini. Pada usia produktif (20–40 tahun), pemeriksaan mata setiap dua tahun sekali disarankan, terutama bagi mereka yang menggunakan kacamata atau lensa kontak. Sedangkan untuk individu berusia di atas 40 tahun, frekuensi pemeriksaan perlu ditingkatkan menjadi setahun sekali, mengingat risiko meningkatnya penyakit mata degeneratif dan penurunan akomodasi mata akibat faktor usia.
BACA JUGA:Baru Satu Desa di Kecamatan XIV Koto Mulai Fisik DD Tahap I
Selain memeriksa ketajaman penglihatan, pemeriksaan mata menyeluruh biasanya mencakup tes tekanan bola mata (untuk deteksi glaukoma), pemeriksaan retina, evaluasi lapang pandang, serta pemeriksaan bagian depan mata (kornea dan lensa). Dengan alat yang semakin canggih seperti Optical Coherence Tomography (OCT), dokter mata kini dapat melihat struktur mata secara detail dan mendeteksi kelainan pada tahap awal. Pemeriksaan ini sangat penting terutama bagi penderita diabetes, karena retinopati diabetik adalah penyebab utama kebutaan yang sebenarnya dapat dicegah dengan deteksi dan penanganan dini.
Sayangnya, rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan mata sering kali dipengaruhi oleh anggapan bahwa mata yang tidak terasa sakit berarti tidak bermasalah. Hal ini diperburuk dengan kebiasaan menyepelekan gejala ringan seperti mata kabur, berair, atau cepat lelah saat membaca. Padahal, gejala-gejala ini bisa jadi sinyal awal dari gangguan refraksi, sindrom mata kering, atau bahkan penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, edukasi dan literasi kesehatan mata harus ditingkatkan agar masyarakat tidak menunggu sampai terlambat untuk bertindak.
Membiasakan diri memeriksakan mata secara berkala adalah langkah sederhana namun berdampak besar. Bagi pelajar dan pekerja yang sehari-hari terpapar layar digital, pemeriksaan mata membantu mencegah kelelahan mata dan gangguan penglihatan jangka panjang. Bagi lansia, pemeriksaan rutin bisa menjadi penentu kualitas hidup, karena gangguan penglihatan pada usia lanjut sangat memengaruhi kemandirian dan mobilitas. Tak kalah penting, orang tua juga perlu menyadari pentingnya memeriksakan mata anak sejak dini, karena penglihatan yang terganggu dapat memengaruhi prestasi belajar dan perkembangan sosial anak.
BACA JUGA:Kondisi Jalan Provinsi di Kecamatan V Koto Masih Jadi Keluhan Masyarakat
BACA JUGA:Pahitnya Rasa di Tenggorokan, Mengapa Obat Tetes Mata Rasanya Pahit?
Pemeriksaan mata bukan sekadar kewajiban, tetapi investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kenyamanan hidup. Semakin dini gangguan mata terdeteksi, semakin besar peluang untuk mempertahankan penglihatan yang optimal hingga usia lanjut. Jadi, kapan terakhir kali kamu memeriksakan matamu?
Referensi:
• American Optometric Association. (2023). Comprehensive eye exams: Why and when to have them.
• World Health Organization. (2022). Vision health and public awareness.
• National Eye Institute (NEI). (2023). Common Eye Disorders and Their Impact.
• Mayo Clinic. (2022). Eye exam overview and guidelines.
• Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Vision Health Initiative: Eye exams and prevention.